10 April 2018

Soal USBN Kepercayaan (Parmalim) SMA / SMK Tahun 2018



UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL
SEKOLAH MENENGAH ATAS/KEJURUAN (SMA/K)
TAHUN PELAJARAN 2017/2018


LEMBAR SOAL

            Mata Pelajaran            :  Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
            Satuan Pendidikan      :  Sekolah Menengah Atas / Kejuruan (SMA/K)
Text Box: PAKETA            Kelas                           :  XII (Dua belas)
            Waktu                         :  120 menit
            Hari/tanggal                :  Senin 19 Maret 2017

           
            PETUNJUK UMUM :
1.      Isikan Nama Peserta, Nomor Ujian, Mata Pelajaran, Kelas, Tanggal dan Tanda Tangan
pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan menggunakan bolpoin.
2.      Tersedia waktu 120 menit untuk mengerjakan Paket tes tersebut.
3.      Jumlah soal sebanyak 40 butir Soal Pilihan Ganda dan 5 butir Soal Uraian.
4.      Periksa dan bacalah soal-soal dengan teliti sebelum Anda menjawabnya.
5.      Dilarang menggunakan HP selama mengikuti ujian.

            PETUNJUK KHUSUS :
1.      Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi Tanda Silang (X) pada huruf
A, B, C, D atau E pada lembar jawaban yang telah disediakan dengan bolpoin.
2.      Apabila Anda ingin memperbaiki / mengganti jawaban, berikan Tanda Garis 2 kali (=)
pada jawaban semula, dan kemudian beri Tanda Silang (X) pada jawaban yang Anda
anggap benar.
3.      Untuk jawaban Soal Uraian di kerjakan pada Lembar jawaban Uraian.




SELAMAT BEKERJA – SEMOGA SUKSES




A.    SOAL PILIHAN GANDA
(20 % Pusat)

1.                  Pesan moral paguyuban penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME di jaman perjuangan kemerdekaan RI disampaikan melalui ...
A.          Institusi Lembaga Pendidikan.
B.           Budaya Spiritual dan seni.
C.          Media penyiaran.
D.          Lembaga sosial kemasyarakatan.
E.           Program- program sosialisasi

2.                  Direktorat Pembinaan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME berdasar KEPPRES No. 27 Lembaran Negara Nomor 40 Tahun 1978, pertama kali dipimpin oleh ...
A.          KRMT. Wangsonagoro.
B.           R. M. Soenardi.
C.           R. S. Wiryosandjojo.
D.          Ary Murthy.
E.           Abdul Rachman.

3.                  Penghayat konsisten menjalankan tugas dan kewajibannya merupakan sikap yang mengedepankan...
a.          Menepati, patuh pada perintah.
b.           Mentaati peraturan.
c.           Menegakkan norma dan etika.
d.          Keteladanan.
e.           Bertanggung jawab.

4.                  ”Olo manghatindangkon hasintongan”, ungkapan Batak yang artinya berani memegang teguh kebenaran.Implementasinya adalah ...
A.          Siap kalah dan siap menang.
B.           Suka membantu yang lemah.
C.           Berani membela kebenaran.
D.          Jujur dan berani menanggung resiko.
E.           Selalu menjaga sikap dan ucapan dalam kebersamaan.

5.                  Esensi pokok yang terkandung di dalam makna ”Budi Luhur”,  adalah ...
A.          Melakukan semua tindakan didasarkan pada kebaikan. 
B.           Kesadaran manusia dalam berdaya upaya menuju kebersihan dan kemuliaan hati.
C.           Mengutamakan kepentingan orang lain dibanding diri sendiri.
D.          Menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
E.           Tidak pernah bicara bohong, selalu mengedepankan kejujuran.

6.                  Selain mengenal ciptaan Nya, untuk mengenal Tuhan manusia terlebih dahulu harus ...
A.          Mengenal kedua orangtuanya dan leluhurnya.
B.           Mendalami pengetahuan ketuhanan.
C.           Mengenal kedua orangtuanya.
D.          Mengenal lingkungan hidup dimana ia tinggal.
E.           Mengenal diri pribadi dan jati dirinya.

7.                  Apabila seseorang manusia meninggal dunia, rohnya diharapkan dapat kembali kepada sang Pencipta, Tuhan YME, hal ini sesuai dengan kodrat manusia yaitu ...
A.          Manusia diciptakan sebagai makhluk tertinggi.
B.           Manusia lahir, hidup, kemudia mati.
C.           Apabila manusia mati yang hancur, rusak adalah unsur fisiknya.
D.          Unsur ketuhanannya pada manusia kembali menuju alam keabadian.
E.           Tidak ada manusia yang bisa menghalangi datangnya kematian.

8.                  Prinsip dasar bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah ...
A.          Selalu menjalankan perintah dan menghindari larangan Nya.
B.           Tidak meyembah “suruhan” Tuhan.
C.           Tidak mempersonifikasikan Tuhan.
D.          Hanya bersembah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
E.           Hidup mati seseorang kuasanya adalah ditangan Tuhan.

80 % Daerah (Parmalim)

9.                  Tuntunan Perintah Tuhan dalam “Patik ni Ugamo Malim” dapat diringkaskan dalam empat (4) perkatan yang mencakup keseluruhannya, yaitu KECUALI ....
A.  Mentaati perintah menjauhi larangan-Nya             D.  Hormat kepada Malim dan pemimpin
B.           Kerja Keras dalam kebenaran                            E.  Memuji Tuhan dari segenap hati
C.           Cinta kasih sesama manusia

10.              Ajaran dan tuntunan agar senantiasa menghargai dan menghormati semua orang apa pun keberadaan lahiriahnya sebagai kodrat ciptaan Tuhan, terkandung dalam Patik ruas ke ...
A. 7 dan 11-18                        B. 3, 15-17                  C. 3, 8-14        D. 2, 8-14                   E.  1, 18-23

11.              Berikut ini perilaku yang sesuai dengan kepatutan berbicara, cerdas dan bijaksana adalah ....
A. berbicara dengan semangat membesar-besarkan “subjek” pembicaraan
B. membicarakan kelemahan orang lain untuk meninggikan posisisnya
C. membuka segala kekurangan orang yang sudah pasti di depan umum    
D. memilih sapaan yang lebih membesarkan martabat orang lawan bicara
E. menggunakan kata yang membesarkan gambaran kemampuan diri

12.              Meniadakan wewnang janda dan anak yatim piatu, melecehkan wanita dan meninggalkannya dan lain sebagainya merupakan perbuatan yang dilarang dalam Poda Hamalimon. Poda yang seiring maknanya dengan pernyataan tersebut adalah ....
a.    Nateal, tungging songon hudon so hinarpean     
b.     Ngolu na hinilang, ingkon mambur                               
c.     Na otik pinartuahon, na godang pinarhamaol
d.    Na paserep dirina,sangap do berengon ni halak
e.     Unang pajolo gogo papudi uhum

13.               Mengambil dan “menyembunyikan barang temuan tak sengaja” merupakan perbuatan yang tercela terdapat dalam bunyi Patik sebagai larangan dan poda hamalimon, secara berurut adalah ...
A.     Mangalangkup naso jadi dan Parange                                  
B.      Manangko na so jadi dan Parngoluon                                   
C.     Unang mamorso dan Pangalaho
D.     Manangko nasojadi dan Hapantunon
E.      Mamunu jolma naso jadi dan Parulan

14.              Bersikap ramah, cerdas, santun dan suka menyapa merupakan ciri orang yang dinamakan....


A.    Sangap                
B.      Bsuk                   
C.     Daulat     
D.    Gogo                   
E.     Sesep


15.              Doa pendek berbunyi : “Sungsi ahu inang.... Nabonar Junjunganhu.  dipakai pada saat dan tujuan dialamatkan  yang tepat adalah...
A. Mandi pangir – Boru Saniang Naga                                 
B. Sebelum mandi – Boru Saniang Naga                  
C. Maranggir – Nasangap Nabadia
D. Setelah mandi – Tuhan Simarimbulubosi
E. Sebelum mandi – Siboru Deakparujar
16.              Berikut ini merupakan ketentuan Rituaal Ibadah tertentu dalam “Ugamo Malim” :
1)      Ingkon marhite Pelean na ias                                4). Dipasahat marhite Tonggotonggo
2)      manopoti dosa dibagasan sataon bolon                5).  mangalului hangoluan ni tondi
3)      Ingkon marhite gondang dohot tortor
Prinsip  pokok (Patik Saguman) untuk semua Aturan/Tata Ibadah dalam Ugamo Malim, adalah .....
A. 1 dan 3                    B. 2 dan 5        C. 3 dan 6        D. 1 dan 4       E. 1 dan 6

17.              Umat Parmalim memperingati diturunkannya para “MALIM” pembawa cahaya pencerahan atas kehendak dan Kuasa Tuhan Mulajadi Nabolon, dengan melakukan ritual uapacara “Parharoanan Hatutubu ni Tuhan Simarimbulubosi setiap tahunnya. Sikap yang tepat memperingatinya adalah ....
a.    berhenti dari aktivitas sehari-hari berdiam diri di rumah mensyukuri datangnya “Pencerahan”
b.     berdoa penuh hikmat memohon pengampunan dosa-dosa dan berpuasa
c.     merayakan dengan beraneka makanan “manis/enak” dengan rasa syukur di rumahnya
d.    “persembahan” syukur kepada Tuhan dan Malim-nya sujud menerima “pencerahan”
e.     melakukan ritual menyambut dan mensucikan awal tahun yang baru dengan riang
18.              Ritual yang ditandai dengan kegiatan memandikan dengan “anggir” kemudian dikenakan pakaian bersih dan dibalut dengan kain putih,  adalah ritual hamalimon yang disebut....


A. Marsuksi                
B. Pangiasan  
C. Manganggir                       
D. Pasahat Tondi       
E. Martapian


19.              Memohon pengampunan dosa selama satu tahun, mengenang penderitaan dan pergelutan para Malim ni Debata dan pengikutNya. Hal tersebut merupakan tujuan pada ritual ....
A.    Marari Sabtu                                                          D. Sipaha Sada
B.     Pameleon Bolon                                                     E. Mardebata
C.     Mangan Napaet
20.              Makna ritual Sipaha Lima, merupakan wujud rasa syukur atas kemurahan Tuhan Mulajadi Nabolon dalam keehidupan dan penghidupan manusia, terutama karunia-Nya dalam hal....
A.    Nikmat hidup kerja keras dengan rasa syukur.     
B.    hadirnya Malim mengajarkan jalan kebenaran.    
C.   Kemurahan Tuhan tidak serta menghukum
D.   adanya hati dan pikiran mengendalikan kehidupan
E.    jalan pengampunan dosa dan kesalahan
21.              Selain mengumpulkan bekal “ngolu ni tondi” kita mengaharapkan kasih-karunia kemurahan hati-Nya selama hidup, diantaranya: kesehatan, kekuatan dan kebijaksanaan dalam tonggo-tonggo dipintakan sebagai ...


A. upa ni pujipujian - pasangaphon      
B. mangelek tamba ni asi-asi ni Debata
C. upa panopotion hasesaan ni dosa    
D. upa ni pujipujian dohot parulan hasintongan
E. haluaan pangaramotion ni habonara


22.              Tugas manusia dalam upaya “mangalului dalan tu Tuhan” adalah melalui “patik, uhum, poda dohot tona ni Debata”. Kemudian manusia juga perlu menyempurnakan diri  dalam “jalan menuju Hapitaon”,  yaitu melalui “Parpitaan”... .
A.    ias ni roha - ngolu – parsolamon- holong – dame    D. Pantun – benget – serep – hormat-dame
B.     ias ni roha - ngolu – parasian – habonoron- dame.  E. Holong - parasian – malim – habonoron
C.     ias ni roha - ngolu – parasian – holong - dame
23.              Kesempurnaan “bonor ni roha di Hata ni Debata, martondi hamalimon” dari seseorang akan berbuah dan dapat dilihat dari kehidupannya di dunia ini. Salah satunya “martondi na mangolu” yang tercermin dari ...
A.    hamoraon dohot hagabeon                                   D. hasangapon ditonga ni parsaoran
B.     boruna parmas jala pareme                                  E. anakna bisuk jala maarpangkat
C.     pomparanna na mardamedame
24.              Falsafah “Suhi Ni Ampang Naopat” terdapat dalam berbagai aspek kehidupan sejak zaman leluhur “Batak” terdahulu, meliputi spiritual, adat, perilaku dan kepemimpinan. Pasangan yang sesuai antara “malim” dan amanah spesifik yang diemban adalah ...
A.    Sisingamangaraja  - Patik Poda Uhum Habonoron        
B.     Raja Nasiakbagi – Patik, Uhum, Poda, Tona     
C.     Raja Uti – Mardebata, Maradat, Martutur, Marpatik
D.    Raja Uti- Hulahula, Partubu, Boru, Raja
E.     Raja Nasiakbagi – Pantun, Benget, Daulat
25.              Raja Sisingamangaraja mengaturkan alat penimbang yang jujur dan penakar isi yang setara (terstandar) didasarkan pada “solup-raja”. Berikut kesetaraan takaran isi yang benar adalah ....
a.    bale = 4 solup                                           D.   jual = ½ parmasan
b.     jual = 6 parmasan                                     E.   ampang = 24 bale
c.     parmasan = 12 bale

26.              Pemimpin utama dalam upacara tradisional tahunan “mangase taon” yang melibatkan beberapa horja dalam cakupan kesatuan wilayah Bius adalah satu dari “suhu ni ampang na opat” yaitu ....


A.    Ulu Punguan                   
B.     Raja Jolo 
C.     Namora   
D.    Raja Horja                       
E.     Parbaringin


27.              Pada abad 18 dan 19 Tanah Batak mengalami perubahan besar akibat pengaruh asing. Raja Sisingamangaraja meyerukan maklumat kepada rakyat agar mempertahankan “kemerdekaan = manjujung baringinna” dalam arti yang luas. Maklumat yang terkait keteguhan keyakinan kepada Tuhan Mulajadi Nabolon adalah ...
A.    Marngolu naimbaru                                              D. Haporseaon naimbaru
B.     Martondi namarsihohot                                        E. Marsinabul di habonaron
C.     Parbinotoan naimbaru
28.              Akhirnya pada pada Tahun 1924 Bale Pasogit Parmalim berdiri di Hutatinggi didirikan oleh Raja Mulia Naipospos, lama setelah menerima AMANAH dari  .....
A.    Raja Sisingamangaraja dan Raja Nasiakbagi                 
B.     Si-Raja Batak dan Raja Nasiakbagi                                
C.     Controleur Van Toba dan Demang Balige
D.    Raja Sisingamangaraja dan Pemerintah Belanda
E.     Raja Uti dan Patuan Raja Malim

29.              Ketika bayi lahir, hari “martutuaek” ditetapkan pada umumnya menjelang 30 hari setelahnya, dengan begitu kondisi ibu dan bayinya sudah baik memenuhi unsur kesucian, yaitu ....
A.    sehat, kuat dan bersih dari yang “ramun”.           D. pulih sehat, melewati masa trauma
B.     waktu untuk membiasakan nama baru                 E. kesiapan mental dimandikan di sungai
C.     terbebas dari “kotoran” dan dosa

30.              Semua orang mengharapkan berumur panjang, sehat, berketurunan anak, cucu, cicit, dan harta. Namun kodrat yang ditentukan Tuhan setiap yang hidup harus mati, manusia wajib menerima dan mensyukuri hidup apapun adanya. Dalam tradisi adat batak kondisi akhir hidup yang paling diharapkan adalah ....
A.       saur matua mauli bulung                                      D. marpahompu jala marnini
B.       gabe jala matua                                                    E. sari matua jala mamora
C.       gabe jala marnono
31.              Rumah tempat tinggal kita harus dijaga kebersihan dan kesuaciannya dari segala kotoran maupun situasi “ramun”. Rumah yang telah digunakan “memberangkatkan” orang yang meninggal, di “Uras” selama ....
A.       7 kali selama 7 hari                                  D. selama 5 hari berturut, pagi dan sore hari
B.       7 kali pada satu hari setelahnya               E. selama 3 hari berturut, pagi dan sore hari
C.       selama 7 hari berturut, pagi dan sore hari
32.              Gerakan menekuk lutut dengan anggun dan halus mengikuti irama “ hesek” atau “ ogung – doal”, posisi semua jari kedua tangan bersatu di depan dada, dalam manortor secara umum terdapat pada ...
A.    Marsomba – awal dan tengah tortor   D. Manerser – bagian tengah dan puncak “tortor”
B.     Marsantabi – bagian awal                   E. Mangahit – bagian penutup
C.     Marsomba – bagian awal dan penutup
33.              Dalam adat batak toba, pemberian ulos bermakna tinggi menyiratkan doa permohonan untuk orang yang menerimanya. Pemberi ulos berasal dari klan adat di atas orang yang menerimanya, diantaranya  dari ...
A.    ampara dan amang tua                         D. amangboru dan amang bao
B.     tulang dan hula-hula                            E. raja huta dan aleale
C.     boru natuatua dan raja huta


34.              Dalam acara ritual Parmalim, kaum ibu dan bapak mengenakan ulos batak, menunjukkan bahwa tradisi budaya harus tersemat dalam “habonoron”/agama. Makna pakaian ulos dalam hal ini menunjukkan ....
A.    tanda huaso dohot parhundulon                D. tanda aturan adat habatahon
B.     adat hapantunon dohot hahormaton          E. tanda suhut sihabolonan
C.     patuduhon hasangapon/hagabeon
35.              Suatu hari bertepatan dengan salah satu ritual Ugamo Malim dengan nama hari Singkora Purasa, hari itu adalah ....
A.    Hari ke 13 bulan Sipaha Sada                        D. Hari ke 14 bulan Sipaha Opat
B.     hari ke 20 bulan Sipaha Lima                         E. Hari ke 15 bulan Sipaha lima
C.     hari ke 13 bulan Sipaha Lima
36.              Perhatikan bagan peta silsilah kekerabatan berikut.
Keterangan : £ = laki laki;  = perempuan
Bentuk hubungan kekerabatan menjadi dasar panggilan sapaan dalam etika bertutur.Kata “AMANG” yang tepat disebut oleh ....                 
A.    III.1 kepada II.2                      D. II.3 kepada I.1
B.     I.1 kepada II.3                        E. III.2 kepada I.1
C.     III. 1 kepada I.1
37.              Mengutamakan sopan santun, kelembutan dan keramah tamahan, serta membiasakan diri terus terang dan jujur merupakan modal seseorang mudah diterima di lingkungan baru. sejalan dengan sifat ... .

38.              Yang termasuk nama hari dan sekaligus nama bulan dalam kalender batak adalah ... .
39.              Pada saat padi sudah mengeluarkan malai (bas) hingga padi menguning dan masak gerbang huta ke arah “balian” dipagar agar tidak dilalui ternak kerbau, kambing atau lembu. Ternak tidak boleh dilepas. Poda yang secara harpiah maknanya sesuai adalah ....
A.    unang pinggol binebe ala so tarpulos tanduk      D. unang manhuhu naniula di naso tingkina
B.     gari opat pat ni horbo gari tarrobung                   E. Tanduk ni horbo silepe, beha pe pinauneune
C.     unang pajalanghon di gogotan
40.              Seperangkat musik tradisional Batak “Gondang Sabangunan” digunakan dalam upacara adat besar yang sesuai. Gondang sabangunan dan “manortor” juga terdapat pada ritual  ....
A.    Sipaha Sada                                                         D. Pameleon Bolon
B.     Sipaha Opat                                                         E. Pangharoanan Hatutubu ni Tuhan
C.     Sipaha Lima



SOAL URAIAN

41.                   “Memayu Hayuning Bawana”, (menjaga keberlangsungan hidup dan kelestarian alam semesta). Jelaskan makna pernyataan tersebut bagi penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan beri contoh implementasinya!

42.                   Tuliskan masing-masing 2 (dua) bidang poda hamalimon yang sesuai dengan sikap remaja berikut ini!
a.       Menjaga diri tidak bergaul dengan kelompok pemabuk dan pemakai narkoba.
b.      Mengerjakan tugas dengan baik tanpa rasa terbeban dan berusaha selesai tepat waktu,
43.                  
Dalam etika sapaan lazim mengangkat seseorang menyamakan panggilan seperti kepada dua tingkatan generasi lebih tinggi. Tuliskan 2 (dua) contohnya dari Peta Silsilah yang memakai kata Amang/Among !

44.                   Jelaskan keterkaitan Larangan (“Patik Bagian Maminsang”) dari ruas tertentu dengan “Kesucian penghidupan (Malim Parmanganon)” dalam Poda Hamalimon!.

45. Tuliskan 3 nama yang sekaligus menunjukkan sifat Raja Nasiakbagi!

20 Maret 2018

Kelompok Tani Organik Parmalim Produksi POP 30 Ton

KELOMPOK TANI ORGANIK PARMALIM : PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT ATAU KOMPOS 30 TON SECARA MANUAL
Oleh Marubat Sitorus
Pupuk sangat diperlukan untuk meningkatkan produksi hasil pertanian. Penggunaan pupuk kimia (pupuk buatan) secara terus menerus dapat merusak tekstur tanah, sehingga produksi pertanian akan menurun dan dapat merugikan petani. Untuk menjaga hal ini tidak terjadi, dIbutuhkan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki tekstur tanah. Pupuk organik telah banyak beredar dipasaran sebagai pengganti pupuk kimia sintetik (pupuk buatan), tetapi harganya relatif tinggi. 
Kelompok Tani Organik Parmalim di Toba Samosir, di inspirasi dan dimotivasi oleh Ir M Naopospos (Ihutan Parmalim) yang sengaja menggaet motivator tani organik  Bapak Erwin Landy yang sudah lama menjadi motivator tani organik di SUMUT, asal kota Medan. Secara bersama-sama berdua membimbing petani Parmalim yang tergabung dalam Kelompok Tani Organik Parmalim, baik secara on line dan di tinjau langsung. Pak M. Naipospos mendorong mobilisasi dan manpowering, Pak Erwin berperan sebagai pemandu teknis pengerjaan praktik pembuatan MOL, penggandaan MOL, pembuatan pupuk organik cair dan pupuk organik padat. 
Tricoderma sp

Model Desiminasi Hasil Pelatihan oleh Petani
Kelompok ini di inisiasi oleh bapak M Naipospos pada Desember 2017 dengan 10  orang petani Toba Samosir yang kebetulan dari parmalim mengikuti Pelatihan Pertanian Organik masyarakat DAS Danau Toba, di Tuktuk, Kab. Samosir. Setelah pelatihan mereka didorong mempraktikkan dan mendesiminasikan ke petani-petani parmalim, hingga membentuk Kelompok Tani Organik Parmalim, 10 orang ini jadi anggota inti kelompok. 
Hasil pelatihan mendorong mereka mengidentifikasi berbagai bahan tanaman yang berguna dalam pertanian organik. Bahan "pupuk" sumber N, P dan K. Bahan sumber mineral, asam amino, dan sumber zat berkhasiat khusus. Bahan berkahsiat dimaksud adalah bahan yang mengandung zat pengatur tumuh/hormon auxin, gibberelin (GA), sitokinin. Juga mereka telah diberi ilmu oleh pak Erwin tentang bahan bahan yang mengandung biopestisida dan agen biofungisida, serta cara mengidentifikasi dan mengembangbiakkan mikrooganisme lokal yang baik dan efektif meremediasi tanah, penyubur, pengurai fosfat, mikoriza, bakteri dan jamur simbiotik, bakteri fotosintetik tanah, bakteri nitrat dan denitrifikans. Namun sang motivator memakai istilah-istilah yang lebih sederhana dan mudah dimengerti orang awam, sehingga mudah dipahami anggota kelompok. Mereka adalah diantaranya : Riani Simanjuntak ibu rumahtangga 36 tahun, Jonroi Sirait 25 tahun masih lajang, Indah Sari Ambarita 23 Tahun juga masih gadis, Agus Sirait, Maruba Naipospos, Paet Naipospos,  Dedi Hutapea, Roslin Manurung, Ramot Sitanggang yang terpencar di Kab. Toba Samosir.
Mereka didukung penuh organisasi Punguan Parmalim dan mendedikasikan personel ppengurus untuk membantu kelompok ini, melalui BIDANG III Sosial Budaya dan Kewirausahaan. Informasi dan perkembangan kelompok ini pun secara rutin diupload dalam grup-grup WA sehingga menjadi perhatian hampir semua warga parmalim termasuk di Simalungun, Tapanuli Tengah, Aceh Singkil, Asahan, Labuhan Batu, Batubara, Deliserdang, Binjai, bahkan diluar Sumatera Utara mendapat informasi tentang Tani Organik.

Dalam diskusi-diskusi semakin semarak. Banyak fungsionaris Punguan Parmalim ikut nimbrung didalamnya, seperti Jaya Damanik, Herta Simanjuntak, dan Marubat Sitorus, Rohani Sirait, membantu mereka dalam hal konsep ilmiahnya. Punguan Sitorus, Riama Manurung, Parulian Manik, Ojak Pardosi memfasilitasi pertemuan dan membantu secara teknis. serta para perantau membantu finansial memulai kegiatan.

Di Bulan desember itu juga aksinya lang dimulai dan terus dipantau Erwin Landi dan Bapak M Naipospos, akhirnya mereka berhasil secara marsiadapari membuat PUPUK ORGANIK CAIR,  masing masing 1 drum besar, dengan kapasitas panen 3-6 bulan sebesar 300 liter POC super mix. 
Kemudian disosialisasikan dengan warga Parmalim, dan menginisiasi pembuatan Pupuk Organik Padat manual berukuran raksasa. Ini ditujukan untuk mengajak lebih banyak orang yang terlibat dalam kelompok. Agar gaung Tani Organik lebih gencar dikalangan petani kita, khususnya Parmalim. 
Bahkan informasi dampak lingkungan akibat pertanian kimiawi ditegaskan kembali, dipadu dengan semangat dalam masa pra-pupuk kimia, ompung-ompung kita memelihara alam dengan bertani organik kuno, dengan teknik pengolahan "manggole", "mangorbuhi" "masiadapari" dan "parapian", mangase homban untuk menghargai kelestarian alam sebagai "rumah" dan sumber penghidupan kehidupan. Bahwa semua itu termasuk bagian dari spiritual hamalimon.

Sejak Januari dirancang pembuatan PUPUK ORGANIK PADAT (kompos)  sebesar 20 ton secara manual, dengan gotongroyong oleh warga Parmalim di tobasa.  Masingmasing rumahtangga mengumpul sampah organik rumah dan, bahan bahan lain lebih dari 20 jenis yang semuanya melimpah di tempat ini. Diantaranya daun Sipaetpaet, lamtoro, Sibangkos (babadotan), eceng gondok,  Pupuk kandang, Eceng gondok, Sipaet-paet, Ganefo/Gambang-gambang, kulit kopi, kulit durian, jerami, kulit coklat, Arang sekam padi, dedak, serbuk kayu, daun bambu, batang pisang, daun lamtoro. Ini semua dari lokal sesuai prinsip LEISA (1).


LEISA adalah singkatan dari Low External Input for Sustainable Agriculture atau Pertanian Berkelanjutan dengan Input Luar Rendah. Pendekatan ini sama sekali tidak menentang pemakaian input luar. LEISA menurut Reijntjes dkk. mengacu pada bentuk-bentuk pertanian sebagai berikut:
• Berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal dengan mengkombinasikan berbagai macam komponen sistem usaha tani, yaitu tanaman, hewan, tanah, air, iklim dan manusia sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang paling besar.
• Berusaha mencari cara pemanfaatan input luar hanya bila diperlukan untuk melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam ekosistem dan meningkatkan sumberdaya biologi, fisik dan manusia. Dalam memanfaatkan input luar, perhatian utama diberikan pada maksimalisasi daur ulang dan minimalisasi kerusakan lingkungan.

Mengacu prinsip dasar ini pengetahuan serta sumberdaya lokal sangat berperan dalam pertanian berkelanjutan. Memperhatikan potensi paitan dan mengkaji pemanfaatannya dalam perspektif LEISA menjadi sangat menarik.






13 Februari 2017

Pembuatan POC

Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana



Cara Membuat Pupuk Organik Cair Sederhana 

Pupuk organik cair dibuat dari bahan bahan nabati alamiah yang difermentasi beberapa minggu. Sari pati hasil penguraian bahan organik berupa cairan yang diuraikan mikroba terpilih inilah yang dijadikan Pupuk Organik Cair atau POC. Bibit organisme pengurai diseleksi berdasarkan fungsinya, jenis substrat organik dan cara pembuatan bibit / biangnya. Bibit /biang mikroba pengompos yang sudah diproduksi pabrikan juga ada saat ini dijuan di toko-toko pertanian seperti EM4 (effektive microoganisme 4)
Pupuk POC memiliki berbagai kelebihan, diantaranya dapat diatur komposisinya (kadar hara N P K dan unsur mikro, asam amino, vitamin, hormon tumbuh, dan bio pestisida) sesuai dengan bahan yang digunakan, kemudian bentuknya cair sehingga mudah diaplikasikan dengan menyem-protkan pada tanaman, mengocorkannya atau menyiramkannya di tanah area perakaran dan tentunya berbiaya murah.

Jenis Pupuk Organik Cair
  1. POC Daun : Kotoran ayam, limbah sayuran hijau dan jerami : pupuk organik cair yang didapatkan dengan mengunakan bahan baku ini cocok diaplikasikan sebagai perangsang pertumbuhan tunas dan daun, karena kaya akan unsur nitrogen.
  2. POC Buah :Kotoran kambing, kotoran sapi, sekam padi dan dedak : pupuk yang dihasilkan dengan bahan baku jenis ini cocok diaplikasikan untuk pertumbuhan buah karena banyak mengandung kalium dan fosfor. Limbah buah seperti jambu biji busuk, pepaya busuk, dan lain sebagainya. Pupuk organik yang dihasilkan ini hampir sama fungsinya dengan yang kedua.
  3. POC Gedebog/batang pisang.
  4. bahan pupuk organik cair
    batang pohon pisang
    bahan pupuk organik cair
    jambu biji

Cara membuat pupuk organik cair menggunakan batang pisang. Teknik dan tata caranya tidak terlalu berbeda dengan pembuatan POC dari bahan lainnya. Memanfaatkan limbah batang pohon pisang yang sudah selesai dipanen.

Cara membuat Pupuk Cair Organik (POC) dari Batang pohon pisang

pupuk organik cair dari gedebog pisang

sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com
Bahan-bahan :
- Batang pohon pisang: 1 kg, pilih bongkol yang bagian dalam tanah dan berwarna putih.
- Gula merah: 200 gram
- Bioaktivator atau EM4 : 5 ml (jika tidak ada tidak apa-apa)
- Air sumur / tanah : 3 liter
- Tong atau ember yang mempunyai tutup
- Karung bekas

Catatan :
- untuk eksperimen pertama kali saya sarankan komposisinya sedikit dulu seperti yang saya contohkan. Kalau memang berkeinginan membuatnya dalam skala yang agak banyak silahkan anda kali lipatkan saja semuanya.
- fungsi bioaktivator / EM4 adalah sebagai starter atau pemicu awal terjadinya reaksi fermentasi. Tanpa menggunakan EM4 ini sebenarnya tidak apa-apa, tapi kalau memang bisa mengusahakannya saya rasa akan lebih bagus dan lebih cepat reaksi fermentasinya. Beli saja di toko-toko pertanian, rata-rata menyediakan EM4.

Cara Membuat Pupuk Organik Cair:

pupuk organik cair
sumber gambar:
bundaberkebun.blogspot.com
  • Campur gula dengan air ke dalam ember atau tong. Aduk sampai gula larut dalam air.
  • Potong batang pohon pisang menjadi potongan kecil-kecil. Masukkan dalam wadah karung bekas.
  • Masukkan karung berisi cacahan batang pohon pisang tersebut ke dalam ember atau tong berisi campuran air dan gula. Usahakan karung berisi potongan batang pohon pisang terendam seluruhnya di dalam air.
  • Tutup rapat tong atau ember tersebut. Letakkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
  • Biarkan sekitar 8-10 hari. Pastikan membuka tongnya sekali sehari untuk mengeluarkan gas yang terbentuk dari campuran bahan-bahan pupuk tersebut, dengan cara mengaduknya. Setelah itu tutup kembali dengan rapat.

Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk seperti limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.


Untuk mengecek tingkat kematangan, cium bau adonan. Apabila wanginya seperti wangi tape berarti adonan sudah matang dan siap digunakan. Sebaliknya, jika yang tercium adalah bau busuk seperti limbah/comberan berarti proses pembuatan pupuk cair organik gagal, dan cairan tersebut harus dibuang.

Angkat karung yang berisi cacahan batang pohon pisang. Pisahkan dengan air yang ada di dalam tong. Anda sekaligus mendapatkan dua jenis pupuk; cacahan batang pohon pisang di dalam karung menjadi pupuk organik padat dan cairan di dalam tong menjadi pupuk organik cair.

Takaran Penggunaan Pupuk Organik Cair

Untuk menggunakan pupuk organik cair hasil pembuatan di atas, encerkan terlebih dahulu dengan air bersih. Komposisinya: 1 bagian cairan pupuk organik cair diencerkan dengan 20 bagian air bersih. Tetapi ada juga yang menyarankan jika penggunaan pupuk organik cair disemprotkan pada daun, bunga atau batang maka kepekatan pupuk organik cair yang akan disemprotkan tidak boleh lebih dari 2%. Ini berarti untuk setiap 1 liter pupuk organik cair harus diencerkan dengan menggunakan minimal 50 liter air.
Pupuk organik cair ini baik digunakan pada lahan persiapan, dan pada tanaman ditanah perakaran  untuk merangsang pertumbuhan daun, menghasilkan buah, biji atau umbi. Setiap penyiraman atau penyemprotan disarankan dengan interval waktu satu minggu jika musim kering atau 3 hari sekali pada musim hujan. Namun ukuran inipun tidak mutlak, menyesuaikan jenis tanaman yang akan disemprot.

Selamat Mencoba.

6 September 2013

3 kata PANTANGAN GURU



3 Kalimat Yang Harus Dihindari Guru
July 15, 2013
http://layananptk.files.wordpress.com/2013/07/yes-i-can.png3 Kalimat Yang Harus Dihindari Guru 
Undang-undang guru dan dosen nomor 14 tahun 2005 mengatakan, guru sebagai agen pembelajaran (learning agent) adalah peran guru antara lain sebagai fasilitator, motivator, pemacu, perekayasa pembelajaran, dan pemberi inspirasi belajar bagi peserta didik.  Adapun fungsinya adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Ini tentu menuntut guru untuk senantiasa meningkatkan kompetensi dengan cara apapun agar proses peningkatan mutu pendidikan ini dapat terselenggara dengan sebaik-baiknya.
Hal berikut ini barangkali tidak secara signifikan memberi dampak secara langsung terhadap upaya peningkatan kompetensi guru, tetapi dalam jangka waktu yang lama, bukan tidak mungkin, dapat menghambat proses peningkatan mutu karena membuat pribadi guru secara personal menjadi “ogah” untuk mengembangkan diri. Apa saja hal tersebut ? Guru sebaiknya menghindari 3 kalimat berikut ini :
  1. Saya Tidak Bisa. Ketika guru berkata “saya tidak bisa”, maka pintu pikiran kita akan tertutup untuk mencari jalan dan mencoba. Sebaliknya jika kita berkata saya bisa! Ini akan membuat otak kita bekerja mencari jalan keluar dari kendala-kendala pengembangan diri yang kita lakukan.
  2. Tidak Mungkin. Orang-orang yang sering berkata “tidak mungkin” akan menutup berbagai pintu kemungkinan. Dengan sikap seperti ini mereka akan sulit meraih sesuatu yang hebat. Sikap ini akan memunculkan sikap apriori terhadap pengembangan diri. Bukankah hampir segala sesuatu yang kita nikmati hari ini adalah sesuatu yang mustahil di hari kemarin. Kecuali sesuatu yang sudah dinyatakan tidak mungkin didalam agama. Tetapi dalam hal keduniawian selalu ada kemungkinan setiap hari, bagi orang yang percaya kepada Allah.
  3. Saya Sudah Tahu. Setiap kali kita mengucapkan bahwa “saya sudah tahu”, sebenarnya kita sedang menutup pintu pembelajaran. Sehingga kita tidak lagi berusaha untuk mempelajari hal-hal baru. Padahal dalam kehidupan selalu ada hal baru yang dapat kita pelajari setiap harinya.
Selayaknya sebagai guru kita mengembangkan sikap optimis dan membuang jauh-jauh sikap pesimis, agar peran guru sebagai agen pembelajaran benar-benar terwujud.

30 April 2013

Membaca Surat Batak

Beta marsiajar manjaha surat batak!

Jaha ma!
Tulisan ini terkait dengan syarat menjadi pejabat publik, versi Batak Hian .
Berikut ini kunci surat batak, selamat belajar.

19 April 2013

R.A.J.A Batak version

Taxonomi Bloom

Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi, dan/atau genetika.
Perilaku seseorang dikelompokkan ke dalam perilaku wajar, perilaku dapat diterima, perilaku aneh, dan perilaku menyimpang. Dalam sosiologi, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak ditujukan kepada orang lain dan oleh karenanya merupakan suatu tindakan sosial manusia yang sangat mendasar. Perilaku tidak boleh disalahartikan sebagai perilaku sosial, yang merupakan suatu tindakan dengan tingkat lebih tinggi, karena perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Penerimaan terhadap perilaku seseorang diukur relatif terhadap norma sosial dan diatur oleh berbagai kontrol sosial. Dalam kedokteran perilaku seseorang dan keluarganya dipelajari untuk mengidentifikasi faktor penyebab, pencetus atau yang memperberat timbulnya masalah kesehatan. Intervensi terhadap perilaku seringkali dilakukan dalam rangka penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif.
Perilaku manusia dipelajari dalam ilmu psikologi, sosiologi, ekonomi, antropologi dan kedoktera
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
Genetika
Sikap – adalah suatu ukuran tingkat kesukaan seseorang terhadap perilaku tertentu.
Norma sosial – adalah pengaruh tekanan sosial.
Kontrol perilaku pribadi – adalah kepercayaan seseorang mengenai sulit tidaknya melakukan suatu perilak
Kalau perilaku individu mencakup segala pernyataan hidup, betapa banyak kata yang harus dipergunakan untuk mendeskripsikannya. Untuk keperluan studi tentang perilaku kiranya perlu ada sistematika pengelompokan berdasarkan kerangka berfikir tertentu (taksonomi). Dalam konteks pendidikan, Bloom mengungkapkan tiga kawasan (domain) perilaku individu beserta sub kawasan dari masing-masing kawasan, yakni : (1) kawasan kognitif; (2) kawasan afektif; dan (3) kawasan psikomotor. Taksonomi perilaku di atas menjadi rujukan penting dalam proses pendidikan, terutama kaitannya dengan usaha dan hasil pendidikan. Segenap usaha pendidikan seyogyanya diarahkan untuk terjadinya perubahan perilaku peserta didik secara menyeluruh, dengan mencakup semua kawasan perilaku. Dengan merujuk pada tulisan Gulo (2005), di bawah ini akan diuraikan ketiga kawasan tersebut beserta sub-kawasannya.
A. Kawasan Kognitif
Kawasan kognitif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek intelektual atau berfikir/nalar terdiri dari :
1. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tetapi paling mendasar. Dengan pengetahuan individu dapat mengenal dan mengingat kembali suatu objek, ide prosedur, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar, rumus, teori, atau kesimpulan.Dilihat dari objek yang diketahui (isi) pengetahuan dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Mengetahui sesuatu secara khusus :
Mengetahui terminologi yaitu berhubungan dengan mengenal atau mengingat kembali istilah atau konsep tertentu yang dinyatakan dalam bentuk simbol, baik berbentuk verbal maupun non verbal.
Mengetahui fakta tertentu yaitu mengenal atau mengingat kembali tanggal, peristiwa, orang tempat, sumber informasi, kejadian masa lalu, kebudayaan masyarakat tertentu, dan ciri-ciri yang tampak dari keadaan alam tertentu.
2. Mengetahui tentang cara untuk memproses atau melakukan sesuatu :
Mengetahui kebiasaan atau cara mengetengahkan ide atau pengalaman
Mengetahui urutan dan kecenderungan yaitu proses, arah dan gerakan suatu gejala atau fenomena pada waktu yang berkaitan.
Mengetahui penggolongan atau pengkategorisasian. Mengetahui kelas, kelompok, perangkat atau susunan yang digunakan di dalam bidang tertentu, atau memproses sesuatu.
Mengetahui kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi fakta, prinsip, pendapat atau perlakuan.
Mengetahui metodologi, yaitu perangkat cara yang digunakan untuk mencari, menemukan atau menyelesaikan masalah.
Mengetahui hal-hal yang universal dan abstrak dalam bidang tertentu, yaitu ide, bagan dan pola yang digunakan untuk mengorganisasi suatu fenomena atau pikiran.
Mengetahui prinsip dan generalisasi
Mengetahui teori dan struktur.
2. Pemahaman (comprehension)
Pemahaman atau dapat dijuga disebut dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui. Temuan-temuan yang didapat dari mengetahui seperti definisi, informasi, peristiwa, fakta disusun kembali dalam struktur kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasikan dan kemudian berasimilasi dengan struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif baru. Tingkatan dalam pemahaman ini meliputi :
translasi yaitu mengubah simbol tertentu menjadi simbol lain tanpa perubahan makna. Misalkan simbol dalam bentuk kata-kata diubah menjadi gambar, bagan atau grafik;
interpretasi yaitu menjelaskan makna yang terdapat dalam simbol, baik dalam bentuk simbol verbal maupun non verbal. Seseorang dapat dikatakan telah dapat menginterpretasikan tentang suatu konsep atau prinsip tertentu jika dia telah mampu membedakan, memperbandingkan atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain. Contoh sesesorang dapat dikatakan telah mengerti konsep tentang “motivasi kerja” dan dia telah dapat membedakannya dengan konsep tentang ”motivasi belajar”; dan
Ekstrapolasi; yaitu melihat kecenderungan, arah atau kelanjutan dari suatu temuan. Misalnya, kepada siswa dihadapkan rangkaian bilangan 2, 3, 5, 7, 11, dengan kemapuan ekstrapolasinya tentu dia akan mengatakan bilangan ke-6 adalah 13 dan ke-7 adalah 19. Untuk bisa seperti itu, terlebih dahulu dicari prinsip apa yang bekerja diantara kelima bilangan itu. Jika ditemukan bahwa kelima bilangan tersebut adalah urutan bilangan prima, maka kelanjutannnya dapat dinyatakan berdasarkan prinsip tersebut.
3. Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Seseorang dikatakan menguasai kemampuan ini jika ia dapat memberi contoh, menggunakan, mengklasifikasikan, memanfaatkan, menyelesaikan dan mengidentifikasi hal-hal yang sama. Contoh, dulu ketika pertama kali diperkenalkan kereta api kepada petani di Amerika, mereka berusaha untuk memberi nama yang cocok bagi alat angkutan tersebut. Satu-satunya alat transportasi yang sudah dikenal pada waktu itu adalah kuda. Bagi mereka, ingat kuda ingat transportasi. Dengan pemahaman demikian, maka mereka memberi nama pada kereta api tersebut dengan iron horse (kuda besi). Hal ini menunjukkan bagaimana mereka menerapkan konsep terhadap sebuah temuan baru.
4. Penguraian (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukkan hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang menyokong suatu pernyataan.Secara rinci Bloom mengemukakan tiga jenis kemampuan analisis, yaitu :
1. Menganalisis unsur :
Kemampuan melihat asumsi-asumsi yang tidak dinyatakan secara eksplisit pada suatu pernyataan
Kemampuan untuk membedakan fakta dengan hipotesa.
Kemampuan untuk membedakan pernyataan faktual dengan pernyataan normatif.
Kemampuan untuk mengidentifikasi motif-motif dan membedakan mekanisme perilaku antara individu dan kelompok.
Kemampuan untuk memisahkan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang mendukungnya.
2. Menganalisis hubungan
Kemampuan untuk melihat secara komprehensif interrelasi antar ide dengan ide.
Kemampuan untuk mengenal unsur-unsur khusus yang membenarkan suatu pernyataan.
Kemampuan untuk mengenal fakta atau asumsi yang esensial yang mendasari suatu pendapat atau tesis atau argumen-argumen yang mendukungnya.
Kemampuan untuk memastikan konsistensinya hipotesis dengan informasi atau asumsi yang ada.
Kemampuan untuk menganalisis hubungan di antara pernyataan dan argumen guna membedakan mana pernyataan yang relevan mana yang tidak.
Kemampuan untuk mendeteksi hal-hal yang tidak logis di dalam suatu argumen.
Kemampuan untuk mengenal hubungan kausal dan unsur-unsur yang penting dan yang tidak penting di dalam perhitungan historis.
3. Menganalisis prinsip-prinsip organisasi
Kemampuan untuk menguraikan antara bahan dan alat
Kemampuan untuk mengenal bentuk dan pola karya seni dalam rangka memahami maknanya.
Kemampuan untuk mengetahui maksud dari pengarang suatu karya tulis, sudut pandang atau ciri berfikirnya dan perasaan yang dapat diperoleh dalam karyanya.
Kemampuan untuk melihat teknik yang digunakan dalam meyusun suatu materi yang bersifat persuasif seperti advertensi dan propaganda.
5. Memadukan (synthesis)
Menggabungkan, meramu, atau merangkai berbagai informasi menjadi satu kesimpulan atau menjadi suatu hal yang baru. Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupakan ciri kemampuan ini. Contoh: memilih nada dan irama dan kemudian manggabungkannya sehingga menjadi gubahan musik yang baru, memberi nama yang sesuai bagi suatu temuan baru, menciptakan logo organisasi
6. Penilaian (evaluation)
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-salah, baik-buruk, atau bermanfaat – tak bermanfaat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria pembenaran yang digunakan, yaitu :
Pembenaran berdasarkan kriteria internal; yang dilakukan dengan memperhatikan konsistensi atau kecermatan susunan secara logis unsur-unsur yang ada di dalam objek yang diamati.
Pembenaran berdasarkan kriteria eksternal; yang dilakukan berdasarkan kriteria-kriteria yang bersumber di luar objek yang diamati., misalnya kesesuaiannya dengan aspirasi umum atau kecocokannya dengan kebutuhan pemakai.
B. Kawasan Afektif
Kawasan afektif yaitu kawasan yang berkaitan aspek-aspek emosional, seperti perasaan, minat, sikap, kepatuhan terhadap moral dan sebagainya, terdiri dari :
1. Penerimaan (receiving/attending)
Kawasan penerimaan diperinci ke dalam tiga tahap, yaitu :
Kesiapan untuk menerima (awareness), yaitu adanya kesiapan untuk berinteraksi dengan stimulus (fenomena atau objek yang akan dipelajari), yang ditandai dengan kehadiran dan usaha untuk memberi perhatian pada stimulus yang bersangkutan.
Kemauan untuk menerima (willingness to receive), yaitu usaha untuk mengalokasikan perhatian pada stimulus yang bersangkutan.
Mengkhususkan perhatian (controlled or selected attention). Mungkin perhatian itu hanya tertuju pada warna, suara atau kata-kata tertentu saja.
2. Sambutan (responding)
Mengadakan aksi terhadap stimulus, yang meliputi proses sebagai berikut :
Kesiapan menanggapi (acquiescene of responding). Contoh : mengajukan pertanyaan, menempelkan gambar dari tokoh yang disenangi pada tembok kamar yang bersangkutan, atau mentaati peraturan lalu lintas.
Kemauan menanggapi (willingness to respond), yaitu usaha untuk melihat hal-hal khusus di dalam bagian yang diperhatikan. Misalnya pada desain atau warna saja.
Kepuasan menanggapi (satisfaction in response), yaitu adanya aksi atau kegiatan yang berhubungan dengan usaha untuk memuaskan keinginan mengetahui. Contoh kegiatan yang tampak dari kepuasan menanggapi ini adalah bertanya, membuat coretan atau gambar, memotret dari objek yang menjadi pusat perhatiannya, dan sebagainya.
3. Penilaian (valuing)
Pada tahap ini sudah mulai timbul proses internalisasi untuk memiliki dan menghayati nilai dari stimulus yang dihadapi. Penilaian terbagi atas empat tahap sebagai berikut :
Menerima nilai (acceptance of value), yaitu kelanjutan dari usaha memuaskan diri untuk menanggapi secara lebih intensif.
Menyeleksi nilai yang lebih disenangi (preference for a value) yang dinyatakan dalam usaha untuk mencari contoh yang dapat memuaskan perilaku menikmati, misalnya lukisan yang memiliki yang memuaskan.
Komitmen yaitu kesetujuan terhadap suatu nilai dengan alasan-alasan tertentu yang muncul dari rangkaian pengalaman.
Komitmen ini dinyatakan dengan rasa senang, kagum, terpesona. Kagum atas keberanian seseorang, menunjukkan komitmen terhadap nilai keberanian yang dihargainya.
4. Pengorganisasian (organization)
Pada tahap ini yang bersangkutan tidak hanya menginternalisasi satu nilai tertentu seperti pada tahap komitmen, tetapi mulai melihat beberapa nilai yang relevan untuk disusun menjadi satu sistem nilai. Proses ini terjadi dalam dua tahapan, yakni :
Konseptualisasi nilai, yaitu keinginan untuk menilai hasil karya orang lain, atau menemukan asumsi-asumsi yang mendasari suatu moral atau kebiasaan.
Pengorganisasian sistem nilai, yaitu menyusun perangkat nilai dalam suatu sistem berdasarkan tingkat preferensinya. Dalam sistem nilai ini yang bersangkutan menempatkan nilai yang paling disukai pada tingkat yang amat penting, menyusul kemudian nilai yang dirasakan agak penting, dan seterusnya menurut urutan kepentingan.atau kesenangan dari diri yang bersangkutan.
5. Karakterisasi (characterization)
Karakterisasi yaitu kemampuan untuk menghayati atau mempribadikan sistem nilai Kalau pada tahap pengorganisasian di atas sistem nilai sudah dapat disusun, maka susunan itu belum konsisten di dalam diri yang bersangkutan. Artinya mudah berubah-ubah sesuai situasi yang dihadapi. Pada tahap karakterisasi, sistem itu selalu konsisten. Proses ini terdiri atas dua tahap, yaitu :
Generalisasi, yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari suatu sudut pandang tertentu.
Karakterisasi, yaitu mengembangkan pandangan hidup tertentu yang memberi corak tersendiri pada kepribadian diri yang bersangkutan
C. Kawasan Psikomotor
Kawasan psikomotor yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot (neuronmuscular system) dan fungsi psikis. Kawasan ini terdiri dari : (a) kesiapan (set); (b) peniruan (imitation); (c) membiasakan (habitual); (d) menyesuaikan (adaptation) dan (e) menciptakan (origination).
Kesiapan yaitu berhubungan dengan kesediaan untuk melatih diri tentang keterampilan tertentu yang dinyatakan dengan usaha untuk melaporkan kehadirannya, mempersiapkan alat, menyesuaikan diri dengan situasi, menjawab pertanyaan.
Meniru adalah kemampuan untuk melakukan sesuai dengan contoh yang diamatinya walaupun belum mengerti hakikat atau makna dari keterampilan itu. Seperti anak yang baru belajar bahasa meniru kata-kata orang tanpa mengerti artinya.
Membiasakan yaitu seseorang dapat melakukan suatu keterampilan tanpa harus melihat contoh, sekalipun ia belum dapat mengubah polanya.
Adaptasi yaitu seseorang sudah mampu melakukan modifikasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau situasi tempat keterampilan itu dilaksanakan.
Menciptakan (origination) di mana seseorang sudah mampu menciptakan sendiri suatu karya.
Sementara itu, Abin Syamsuddin Makmun (2003) memerinci sub kawasan ini dengan tahapan yang berbeda, yaitu :
Gerakan refleks (reflex movements). Basis semua perilaku bergerak atau respons terhadap stimulus tanpa sadar, misalnya : melompat, menunduk, berjalan, dan sebagainya.
Gerakan dasar biasa (Basic fundamental movements) yaitu gerakan yang muncul tanpa latihan tapi dapat diperhalus melalui praktik, yang terpola dan dapat ditebak.
Gerakan Persepsi (Perceptual abilities) yaitu gerakan sudah lebih meningkat karena dibantu kemampuan perseptual.
Gerakan fisik (Physical Abilities) yaitu gerakan yang menunjukkan daya tahan (endurance), kekuatan (strength), kelenturan (flexibility) dan kegesitan.
Gerakan terampil (skilled movements) yaitu dapat mengontrol berbagai tingkatan gerak secara terampil, tangkas, dan cekatan dalam melakukan gerakan yang sulit dan rumit (kompleks).
Gerakan indah dan kreatif (Non-discursive communication) yaitu mengkomunikasikan perasan melalui gerakan, baik dalam bentuk gerak estetik: gerakan-gerakan terampil yang efisien dan indah maupun gerak kreatif: gerakan-gerakan pada tingkat tertinggi untuk mengkomunikasikan peran.


Sumber: