6 Maret 2020

CONTOH Proposal Proyek BIOTEKNOLOGI PERTANIAN

Proposal Proyek
(Pembuatan Mikroorganisme Lokal, Poc dan Bokasi)

 




DISUSUN OLEH:
NAMA: RESMIDA BUTARBUTAR
KELAS: XII MIA 5
MAPEL: BIOLOGI

SMAN 1 SIANTAR NARUMONDA
2020


1.   Bagaimana cara pembuatan MOL beserta manfaatnya.2.   Bagaimana cara pembuatan POC beserta manfaatnya.3.   Bagaimana cara pembuatan Bokasi berserta manfaatnya.4.   Bagaimana penerapan ketiga pupuk tersebut dalam dunia pertanian.
Pupuk Organik Cair (POC) adalah zat penyubur tanaman yang berasal dari bahan-bahan organik dan
Kelemahan umum yang terdapat pada pupuk organi cair yaitu:
Pelaksanaan Proyek
Pembuatan MOL dilaksanakan di rumah Resmida Butarbutar salah satu anggota kelompok 3 (tiga) pada hari Rabu, 12 Februari 2020. MOL difermentasikan
NAMA KEGIATAN
TANGGAL
MENCARI ALAT DAN BAHAN
11  FEBRUARI 2020
MEMBUAT MOL
12 FEBRUARI 2020
PENGOCOKAN PERTAMA
13 FEBRUARI 2020
PENGOCOKAN KEDUA
14 FEBRUARI 2020
PENGOCOKAN KETIGA
15 FEBRUARI 2020
PENGOCOKAN KEEMPAT-KEENAM
16-18 FEBRUARI 2020
PENYARINGAN
19 FEBRUARI 2020



NAMA KEGIATAN
TANGGAL
PENACARIAN ALAT DAN BAHAN
19 FEBRUARI 2020
PEMBUATAN POC
20 FEBRUARI 2020
PENGADUKAN 1-6
21-28 FEBRUARI 2020
PENYARINGAN
29 FEBRUARI 2020
NAMA KEGIATAN
TANGGAL
PENACARIAN ALAT DAN BAHAN
23 FEBRUARI 2020
PEMBUATAN BOKASI
24 FEBRUARI 2020
PENGADUKAN 1-6
25-1 MARET 2020
PENYAJIAN
2 MARET 2020
x
Untuk mencari dan mengembangkan mikroorganisme sebenarnya tidaklah sulit, karena mikroorganisme
sebenarnya sudah ada dan sangat banyak jumlah dan jenisnya disekitar kita.  Biasa kita sebut mereka dengan
mikroorganisme lokal (MOL). Misalnya nasi basi bisa dijadikan bahan bioaktifator, unsur pembuatan pupuk
kompos. Nasi basi yang sudah menjadi cairan ini jauh lebih bagus dalam mempercepat proses pembusukan
sampah. MOL mengandung mikroorganisme yang terdiri dari bahan-bahan alami yang ada di sekitar, mudah
didapat tanpa harus mengeluarkan uang banyak. Hanya memerlukan wadah untuk tumbuh dan berkembang-
nya mikroorganisme dari bahan organic tertentu. MOL dipasaran sangat mahal. MOL dari nasi bekas tidak
merusak lingkungan dan juga tidak berbahaya bagi manusia dan hewan.  Pembuatan cairan MOL sangat
sederhana sekali yakni melalui proses fermentasi yang ditambah dengan larutan gula. MOL ini sangat ber-
manfaat untuk kebutuhan masyarakat umum dalam menyuburkan tanah.
Tujuan dari Proyek Pembuatan Mikroorganisme Lokal, POC, dan BOKASI ini pada umumnya untuk melakukan
kegiatan proyek sebagai bagian belajar bekerja dalam tim / kolaborasi, serta langkah-langkah kerja proyek
(menyusun rancangan / rencana kegiatan, melakukan, kemudian melaporkannya secara terencana dan terjadwal).
Secara khusus bertujuan untuk menguasai :
Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebaga starter dalam
pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama MOL terdiri dari beberapa
komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. Bahan dasar untuk fermentasi
larutan MOL dapat berasal dari hasil pertanian, perkebunan, maupun limbah organik rumah tangga,.
Karbohidrat sebagai sumber nutrisi untuk mikroorganisme dapat diperoleh dari limbah organik
seperi air cucian beras, singkong, gandum, rumput gajah, dan daun gamal.
Sumber glukosa berasal dari cairan gula merah, gula pasir, dan air kelapa, serta sumber mikroorganisme
berasal dari kulit buah yang sudah busuk, nasi basi, sayuran busuk, dan bonggol pisang.

berwujud cair. Pupuk cair merupakan salah satu jenis proses fermentasi. Secara garis besar
produk fermentasi dibedakan atas pangan, kesehatan, energindan lingkungan. Contoh produk
makan adalah keju, tape, kecap, tempe, oncom dan sebagainya. Produk kesehatan yang paling dominan
adalah produksi antibiotika, vitamin, dan alkohol. Dalam bidang energi misalnya produksi bioetanol,
metanol, metana dan sebagainya. Dalam bidang lingkungan misalnya kompos, biopestisida,
dan sebgainya. Pupuk Organik Cair memiliki manfaat bagi tanaman yaiyu untuk menyuburkan tanaman,
untuk menjaga stabilitas unsur hara dalam tanah, untuk mengurangi dampak sampah organik
di lingkungan sekitar, untuk membantu revitalisasi produktivitas tanah, untuk meningkatkan kualitas
produk.
Adapun keunggulan dari pupuk organik cair yaitu:
(a) Mudah untuk membuatnya,
(b) Harganya murah,
(c) Tidak ada efek samping bagi lingkungan maupun tanaman,
(d) Bisa juga dimanfaatkan untuk mengendalikan hama pada daun (biocontrol),
seperti ulat pada tanaman sayuran,
(e) Aman karena tidak meninggikan residu, pestisisa organik juga tidak mencemari lingkungan.

(a) Viabilitas (daya hidup) mikroorganisme yang dikandungnya sangat rendah,
(b) Populasi mikroorganisme kecil (<160 cfu/Ml), bahkan cenderung tidak ada/mati seiring dengan waktu,
(c) Nutrisi yang terkandung sedikit. Umumunya nutrisi yang ada berupa tambahan bahan kimia seperti
pupuk NPK dan Urea,
(d) Mikroorganisme di dalamnya sangat mudah berkurang bahkan mati,
(e) Tingkat kontaminasi sangat tinggi,
(f) Sering kali menghasilkan gas ( kemasan rusak) dan bau tidak sedap (busuk),
(g) Tidak tahan lama (kurang dari setahun),
(h) Masalah dalam transportasi dan penyimpanan,
(i) Perlu ketekunan dan kesabaran yang tinggi dalam membuatnya,
(j) Hasilnya tidak bisa diproduksi secara masal.
Bokasi adalah sutau kata dalam bahasa Jepang yang berarti “bahan organik” yang telah difermentasikan.
Seperti bokasi dibuat dengan melalui proses fermentasi bahan-bahan organik (dedak, limbah organik,
hijauan, dsb). Biasanya bokasi didapati dalam bentuk serbuk atau butiran.
Bokasi sudah digunakan para petani Jepang dalam memperbaiki tanah secara tradisional untuk
meningkatkan mikroba dalam tanah dan meningkatkan persediaan unsur bagi tanaman.
Secara tradisional bokasi dibuat dengan cara memfermentasikan bahan organik seperti dedak
dalam tanah dari hutan atau gunung yang mengandung berbagai jenis mikroorganisme.
Dengan penggunaan pupuk bokasi diharapakan dapat membantu menyuburkan tanaman,
mengembalikan unsur hara dalam tanah, sehingga kesuburan tanah tetap terjaga dan ramah
lingkungan. Pembuatan bokasi sangat perlu untuk diterapkan, karena merupakan teknologi baru
yang tepat guna, dengan biaya murah serta mudah dilaksanakan dengan memanfaatkan limbah ternak
dan limbah pertanian yang ada. Penambahan pupuk organik ke dalam tanah dengan kompos bokasi
akan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan mendorong pembiakan mikroorganisme tanah.


dan dibuka pada hari Rabu, 19 Rabu2020. Pembuatan POC dilaksanakan di Resmida Butarbutar salah satu anggota kelompok 3 (tiga)pada hari Kamis,
20 Februari 2020. POC difermentasikan dan dibuka pada hari Kamis, 27 Februari2020.
Pembuatan Bokasi dilaksanakan di Rumah Wenni Napitupulu salah satu anggota kelompok 3 (tiga) pada hari Senin, 24 Februari 2020. Bokasi difermen-
tasikan dan dibuka pada hari Senin, 02 Maret 2020.     
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan MOL 1-4 adalah: botol air mineral bekas potong dua bagian, batang kayu untuk mengaduk, plastik dan karet gelang untuk menutup botol.
     Adapun bahan yang dipakai adalah: nasi bekas 400 gram, air beras 500ml/MOL, gula merah cair 4 sdm/MOL, ½ kg Bonggol Pisang, ¼ kg sayuran busuk, ¼ kg kulit buah.
     Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) sebanyak 5L adalah: Ember beserta penutupnya, dan pengaduk.
     Adapun bahan yang dipakai adalah: Daun pahit-pahit, daun bambu, daun, sabuk kelapa, eceng gondok, jerami, kulit buah-buahan, sayuran busuk, bonggol pisang, tubis, MOL bonggol pisang ½ L, MOL sayuran ½ L, Air Beras 3L, Air kelapa 2 L.
     Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan Bokasi sebanyak 5 kg adalah: Terpal, sekop, ember, karung, timbangan, dan plastik.
     Adapun bahan yang dipakai adalah: Abu dapur, dedak, sekam padi, eceng gondok, daun/akar segar, daun kering, kulit buah, sabuk kelapa, air kelapa 1L, air beras 1L, MOL 2 macam, POC 1L.




Adapun prosedur kerja yang kami lakukan dalam praktikum ini yaitu:
Caranyasebagaiberikut
Mol 1 (MolNasi) :
1.  Siapkan nasi basi  secukupnya dan bentuk menjadi bulatan-bulatan sebesar kepalan tangan.
2.  Letakkan bulatan nasi tersebut di dalam wadah yang tertutup rapat.
3.  Simpan wadah tersebut di tempat yang tidak terkena matahari langsung, diamkan kurang lebih 3 hari sampai tumbuh jamur atau cendawan berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
4.  Buat larutan pembiakan jamur atau cendawan yang berupa campuran air beras 1L dan gula merah cair 4 sendok.
5.  Masukkan  bola nasi yang sudah ditumbuhi jamur atau cendawan tersebut ke dalam botol aqua yang sudah kita buat lalu ditutup rapat.
6.      Simpan kembali di tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung selama 6-7 hari. Campuran nasi dan ai gula merah tersebut akan berbau asam seperti tape dan itu tandanya MOL yang kita buat sudah jadi.
Mol 2 (Mol Bonggol Pisang)
1.  Bonggol pisang di potong-potong kecil lalu ditumbuk atau dihancurkan.
2.  Buat larutan 1L air beras dan 4 sendok makan gula merah dan kemudian diaduk-aduk.
3.  Masukkan hancuran bonggol pisang ke dalam aqua lalu masukkan larutan air beras dengan gula merah, diaduk sebentar lalu ditutup rapat. Jika perlu diberi malam atau selotip.
4.  Biarkan larutan ini selama 6-7 hari dan setiap hari dibuka untuk membuang gas yang ada dalam mol tersebut.
5.      Saring larutan dari aqua tersebut dan pindahkan ke aqua yang baru dan MOL yang kita buat sudah siap digunakan.
Mol 3 (Mol Sayuran)
1.  Bahan sayuran dipotong kecil-kecil atau diiris tipis-tipis.
2.  Masukkan ke dalam aqua gelas.
3.  Tambahkan air beras 1L dan 4 sendok makan gula merah.
4.  Tutup aqua tersebutdengan rapat kemudian aduk-aduk sebentar hingga semua bahan tercampur rata.
5.  Biarkan larutan tersebut mengalami proses fermentasi selama 6-7 hari.
6.  Saring cairan yang diperoleh biasanya berwarna kuning kecoklatan atau sesuai bahan sayurnya.
7.      MOL sayuer sudah siap kita gunakan.
Mol 4 (Mol Kulit Buah)
1.  Siapkan limbah buah-buahan lalu dihaluskan dengan cara diparut atau ditumbuk.
2.  Buah yang sudah halus tersebut dimasukkan ke dalam aqua.
3.  Masukkan air beras sebanyak 1L dan 4 sendok gula merah lalu aduk larutan tersebut sampai tercampur merata.
4.  Simpan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan biarkan fermentasi selama 6-7 hari.
5.  Saring cairan yang diperoleh biasanya berwarna kuning kecoklatan atau sesuai bahan buahnya.
6.      Mol buah siap digunakan.

    Cara pembuatan POC adalah sebagai berikut:
1.  Potong atau cincang bahan seperti sayuran, kulit buah, dedaunan, bonggol pisang, tubis. Campurkan dengan bahan organik lainnya seperti kotoran hewan.
2.  Masukkan bahan tersebut ke dalam sebuah ember dan tambahkan air beras 3L dan air kelapa 2L. Aduk-aduk hingga tercampur rata.
3.  Larutkan gula merah sebanyak 1L air lalu masukkan kedalam ember yang telah berisi bahan baku organik.
4.  Tutup ember dengan rapat. Masukkan selang ke dalam lubang penutup ember yang telah disiapkan sebelumnya. Ujung selang lainnya dimasukkan pada botol plastik bekas yang telah diberi air. Selang tersebut berfungsi untuk menstabilkan suhu dan membuang gas yang dihasilkan namun udara dari luar ember tidak bisa masuk.
5.  Biarkan sekitar 7-10 hari. Untuk mengecek tingkat kematangan anda bisa membuka tutupnya, bila tercium aroma mirip tape maka adonan sudah matang.
6.      Saring ampas adonan menggunakan saringan kain. Cairan yang telah dipisahkan dari ampasnya sudah siap digunakan. Anda pun bisa menggunakan ampasnya sebagai pupuk organik padat atau media tanam organik.

     Langkah-langkah pembuatan pupuk Bokasi adalah sebagi berikut:
1.  Lentangkan terpal yang sudah disediakan.
2.  Lalu tuangkan abu dapur dan serbuk gergaji tambahkan mol yang sudah dicampur dengan air dan aduk rata.
3.  Lalu tuangkan arang sekam dan hiajuan tambahkan mol aduk rata.
4.  Dan langkah terakhir tuangkan dedak tambahkan mol, larutan gula merah 1L, air beras 1L, air kelapa 1L aduk sampai rata.
5.  Tutup terpal dengan rapat supaya tidak masuk udara.
6.  Fermentasikan selama 14-15 hari.
1.      MOL
2.      POC
3.      BOKASI
KEBUTUHAN DAN PERALATAN YANG DIBELI
1.      GULA MERAH 2 KG = 40.000
2.      JEREGEN 1 BUAH    = 10.000
3.      AQUA 3 BUAH    = 5.000
4.      SAYUR DAN BUAH   2KG = 10.000 JUMLAH =  65.000













Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih...