Fase-Fase Bulan
Revolusi Bulan |
Bulan mengalami rotasi dan revolusi. Waktu rotasi bulan sama dengan revolusinya. Dalam satu kali berotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi. Artinya, dalam satu kali putar mengelilingi bumi bulan hanya melakukan satu kali rotasi, ini yang menyebabkan permukaan bulan yang dilihat di bumi hanya satu permukaan itu saja.
. Rotasi Bulan
Rotasi adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Pergerakan bulan dari barat ke timur dapat kita lihat pada kedudukan bulan pada saat matahari terbenam pada suatu hari dan dibandingkan dengan hari berikutnya maka kedudukan bulan akan semakin tinggi, artinya bulan itu bergerak ke arah timur.
. Revolusi Bulan
Revolusi adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur, satu kali putaran penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43,2 menit, periode waktu ini disebut waktu bulan Sideris (sideris month).
Jika dilihat dari bumi, dalam satu kali revolusi bulan, tidak benar-benar kembali pada posisi semula. Jadi periode sideris tidak menggambarkan revolusi bulan dilihat dari bumi akan tetapi waktu yang digunakan bukan waktu Sideris, melainkan waktu bulan Sinodis, (Synodik Month).
waktu bulan Sinodis, (Synodik Month) yang ditempuh bulan dari posisi sejajar antara matahari, bulan dan bumi keposisi sejajar berikutnya. Waktu periode Sinodis ditempuh rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik sama dengan 29, 53058796 hari atau dibulatkan menjadi 29,531 hari.
Selain berrevolusi mengelilingi bumi, bulan bersama bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun dari arah barat ke timur dengan periode 365 hari 6 jam 9 menit 10,02 detik (365,256366 hari). waktu yang dibutuhkan oleh bumi mengelilingi matahari adalah 365¼ hari pada orbitnya dalam sekali. Dari waktu 365¼ tersebut atau 1 tahun surya, terdapat 12 kali Periode Sinodik (354 hari) akan tetapi masih tersisa
10,88931 hari (dibulatkan 11 hari).
Bidang yang dipakai bulan dalam mengelilingi bumi memotong bidang ekliptika sebesar 05˚08′52′′. Dengan demikian, bidang edar bulan tidak berimpit dengan bidang edar bumi. Jika kedua bidang itu berhimpit maka sksn terjadi gerhana, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.Gerhana terjadi 3 atau 4 kali setahun. Terjadinya gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari semua tempat di belahan bumi. Hal ini disebabkan kecilnya sudut potong antara dua bidang edar tersebut.
- Bentuk bulan
Akibat gerakan Rotasi dan Revolusi bulan, bulan kadang-kadang nampak dan kadang-kadang tidak nampak dan bentuk semu bulan tampak berubah-ubah. Perubahan bentuk bulan itu adalah sebagai berikut:
Bulan mati (Hurung/Ringkar) → bulan Baru(Bulan Marajar)→ Kwartir I (Bulan Poltak) → bulan purnama(Tula)→ Kwartir II (Bulan Maraturun)→bulan mati (Bulan Mate) lagi. Bentuk-bentuk ini disebut juga fase-fase bulan, untuk fase-fase bulan ini yang dijelaskan selanjutnya lebih dalam lagi.
Fase-Fase Bulan
Fase-Fase Bulan |
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Setiap tahun Bulan bersama bumi mengelilingi matahari
Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan :
Fase 1 – New Moon (Bulan baru; Bulan Napoltak): Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka, bulan tidak terlihat.
Fase 2 – Waxing Crescent (Bulan Sabit; Bulan Sasabi) : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar.
Fase 3 – Third Quarter (Kuartal III; Bulan Marajar): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari bulan itu terlihat.
Fase 4 – Waxing Gibbous: (Bulan Mangadop) Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai fase berlangsung, bagian yang terlihat akan semakin membesar.
Fase 5 – Full Moon (Bulam purnama, Tula): Sisi bulan yang menghadap bumi benar-benar penuh memantulkan cahaya dari matahari, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.
Fase 6 – Waning Gibbous (Bulan Maraturun): Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil.
Fase 7 – First Quarter (Kuartal I): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.
Fase 8 – Waning Crescent (Sabit tua; Bulan Mate): Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil.
. Fase bulan dan evolusi Bulan mengelilingi matahari digunakan dalam penentuan waktu Kalnder Tradisional, seperti Kalende Saka dan Kalender Batak.
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.
Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Diedit dari : http://astronomitangerang.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih...