PKT BIOLOGI PERTANIAN ORGANIK Guru SMA N 1 Sinar TOBA
11 September 2023
21 Maret 2023
UAS BIOLOGI SEM 6 2023
LATIHAN USP BIOLOGI 2023 LINK USP BIOLOGI 23
LATIHAS USP Pendidikan Kepercayaan SMA /SMK 2023 LINK USP PKT
Marubat Sitorus, S.Pd. MM.
Guru Biologi
SMAN 1 SIANTAR NARUMONDA
@mail to: marubatsitorus42@guru.sma.belajar.id
20 Agustus 2021
Belajar Dimana Saja
Ikuti Pengimbasan Belajar Dimana Saja 25 Agustus 2021
Bersama Pengimbasan Program Google Master Trainer GEC L1
Marubat Sitorus
24 Agustus 2020
6 Maret 2020
CONTOH Proposal Proyek BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
Proposal Proyek
(Pembuatan Mikroorganisme Lokal, Poc dan Bokasi)
DISUSUN OLEH:
NAMA: RESMIDA BUTARBUTAR
KELAS: XII MIA 5
MAPEL: BIOLOGI
SMAN 1 SIANTAR NARUMONDA
2020
27 Januari 2020
Fase-Fase Bulan
Fase-Fase Bulan
Revolusi Bulan |
Bulan mengalami rotasi dan revolusi. Waktu rotasi bulan sama dengan revolusinya. Dalam satu kali berotasi bulan memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya mengelilingi bumi. Artinya, dalam satu kali putar mengelilingi bumi bulan hanya melakukan satu kali rotasi, ini yang menyebabkan permukaan bulan yang dilihat di bumi hanya satu permukaan itu saja.
. Rotasi Bulan
Rotasi adalah perputaran bulan pada porosnya dari arah barat ke timur. Pergerakan bulan dari barat ke timur dapat kita lihat pada kedudukan bulan pada saat matahari terbenam pada suatu hari dan dibandingkan dengan hari berikutnya maka kedudukan bulan akan semakin tinggi, artinya bulan itu bergerak ke arah timur.
. Revolusi Bulan
Revolusi adalah peredaran bulan mengelilingi bumi dari arah barat ke timur, satu kali putaran penuh revolusi bulan memerlukan waktu rata-rata 27 hari 7 jam 43,2 menit, periode waktu ini disebut waktu bulan Sideris (sideris month).
Jika dilihat dari bumi, dalam satu kali revolusi bulan, tidak benar-benar kembali pada posisi semula. Jadi periode sideris tidak menggambarkan revolusi bulan dilihat dari bumi akan tetapi waktu yang digunakan bukan waktu Sideris, melainkan waktu bulan Sinodis, (Synodik Month).
waktu bulan Sinodis, (Synodik Month) yang ditempuh bulan dari posisi sejajar antara matahari, bulan dan bumi keposisi sejajar berikutnya. Waktu periode Sinodis ditempuh rata-rata 29 hari 12 jam 44 menit 2,8 detik sama dengan 29, 53058796 hari atau dibulatkan menjadi 29,531 hari.
Selain berrevolusi mengelilingi bumi, bulan bersama bumi mengelilingi matahari dalam satu tahun dari arah barat ke timur dengan periode 365 hari 6 jam 9 menit 10,02 detik (365,256366 hari). waktu yang dibutuhkan oleh bumi mengelilingi matahari adalah 365¼ hari pada orbitnya dalam sekali. Dari waktu 365¼ tersebut atau 1 tahun surya, terdapat 12 kali Periode Sinodik (354 hari) akan tetapi masih tersisa
10,88931 hari (dibulatkan 11 hari).
Bidang yang dipakai bulan dalam mengelilingi bumi memotong bidang ekliptika sebesar 05˚08′52′′. Dengan demikian, bidang edar bulan tidak berimpit dengan bidang edar bumi. Jika kedua bidang itu berhimpit maka sksn terjadi gerhana, yaitu gerhana matahari dan gerhana bulan.Gerhana terjadi 3 atau 4 kali setahun. Terjadinya gerhana tersebut tidak dapat dilihat dari semua tempat di belahan bumi. Hal ini disebabkan kecilnya sudut potong antara dua bidang edar tersebut.
- Bentuk bulan
Akibat gerakan Rotasi dan Revolusi bulan, bulan kadang-kadang nampak dan kadang-kadang tidak nampak dan bentuk semu bulan tampak berubah-ubah. Perubahan bentuk bulan itu adalah sebagai berikut:
Bulan mati (Hurung/Ringkar) → bulan Baru(Bulan Marajar)→ Kwartir I (Bulan Poltak) → bulan purnama(Tula)→ Kwartir II (Bulan Maraturun)→bulan mati (Bulan Mate) lagi. Bentuk-bentuk ini disebut juga fase-fase bulan, untuk fase-fase bulan ini yang dijelaskan selanjutnya lebih dalam lagi.
Fase-Fase Bulan
Fase-Fase Bulan |
Fase bulan adalah bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi. Fase bulan itu tergantung pada kedudukan bulan terhadap matahari dilihat dari bumi. Fase bulan disebut juga aspek bulan. Setiap tahun Bulan bersama bumi mengelilingi matahari
Berikut ini adalah deskripsi dari masing-masing fase Bulan :
Fase 1 – New Moon (Bulan baru; Bulan Napoltak): Sisi bulan yang menghadap bumi tidak menerima cahaya dari matahari, maka, bulan tidak terlihat.
Fase 2 – Waxing Crescent (Bulan Sabit; Bulan Sasabi) : Selama fase ini, kurang dari setengah bulan yang menyala dan sebagai fase berlangsung, bagian yang menyala secara bertahap akan lebih besar.
Fase 3 – Third Quarter (Kuartal III; Bulan Marajar): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari bulan itu terlihat.
Fase 4 – Waxing Gibbous: (Bulan Mangadop) Awal fase ini ditandai saat bulan adalah setengah ukuran. Sebagai fase berlangsung, bagian yang terlihat akan semakin membesar.
Fase 5 – Full Moon (Bulam purnama, Tula): Sisi bulan yang menghadap bumi benar-benar penuh memantulkan cahaya dari matahari, maka seluruh bulan terlihat. Hal ini terjadi ketika bulan berada di sisi berlawanan dari Bumi.
Fase 6 – Waning Gibbous (Bulan Maraturun): Selama fase ini, bagian dari bulan yang terlihat dari Bumi secara bertahap menjadi lebih kecil.
Fase 7 – First Quarter (Kuartal I): Bulan mencapai tahap ini ketika setengah dari itu terlihat.
Fase 8 – Waning Crescent (Sabit tua; Bulan Mate): Hanya sebagian kecil dari bulan terlihat dalam fase yang secara bertahap menjadi lebih kecil.
. Fase bulan dan evolusi Bulan mengelilingi matahari digunakan dalam penentuan waktu Kalnder Tradisional, seperti Kalende Saka dan Kalender Batak.
Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, dan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya Matahari.
Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km, volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi.
Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-Matahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik).
Diedit dari : http://astronomitangerang.blogspot.com/
21 Januari 2020
PANDUAN TUGAS PROYEK : PENERAPAN BIOTEKNOLOGI SEDERHANA (Biologi SMA N 1 Sinar Toba Kelas 12)
HANDOUT BIOTEKNOLOGI
PANDUAN PROYEK SISWA
Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, bioteknologi juga mengalami
perkembangan semakin pesat dan prosesnya semakin canggih, misalnya dalam
bidang pertanian sudah dapat digunakan
mikroorganisme dalam fiksasi nitrogen
untuk pupuk tanaman itu sendiri, terciptanya tumbuhan
yang tahan terhadap
kekeringan sehingga sangat menguntungkan bagi petani. Apa sebenarnya arti
bioteknologi itu?
Mari kita pelajari bersama!
BACA JUGA!!!
Link Download Simulasi / latihan UNBK SMA
offline di komputer anda sendiri:
Pilih Link berikut
SMA IPA : Biologi Kimia Fisika Matematika
LINK PENTING FILE PENDUKUNG : Tugas Proyek Bioteknologi
https://sitorus-marubat.blogspot.com/2020/01/panduan-tugas-proyek-penerapan.html
https://sitorus-marubat.blogspot.com/p/hasil-gambar-untuk-poc-dalam-drum.html
https://sitorus-marubat.blogspot.com/p/mikroba-sebagai-fertilizerorganik.html
https://sitorus-marubat.blogspot.com/2020/01/panduan-tugas-proyek-penerapan.html
Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari bahasa
latin, yaitu
bio (hidup), tehnos
(teknologi=penerapan)
dan logos
(ilmu)
yang berarti ilmu
yang menerapkan prinsipprinsip biologi. Jadi, sebenarnya bioteknologi bukan suatu disiplin ilmu, melainkan
suatu ilmu terapan. Menurut
Sardjoko (1991), bioteknologi adalah proses-proses biologi oleh mikroorganisme yang dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi bisa diartikan suatu pemanfaatan makhluk hidup atau rekayasa organisme sistem atau proses biologis untuk menghasilkan
suatu produk yang bermanfaat bagi manusia yang
menghasilkan suatu barang, atau dapat
dikatakan
pemanfaatan
prinsip-prinsip
ilmiah dengan menggunakan makhluk
hidup untuk menghasilkan
produk bagi
kepentingan
manusia. Agar lebih jelas perhatikan skema berikut
Secara ringkas, Dari skema
tersebut
dapat diketahui
terdapat
komponen-komponen,
yaitu adanya bahan yang akan
diproses (contoh kedelai), organisme yang melakukan proses (contohnya ragi Rhizopus
oryzae),
prinsip-prinsip ilmiah dalam proses
(cara kerja organisme), dan hasilnya
berupa
produk
(contohnya tempe).
Alur Bioteknologi Sederhana
Bahan baku à Agen Mikroba à BioProses mikroba à Jasa/Produk
Bioteknologi
Pelaksanaan
bioteknologi secara modern biasanya lebih rumit.
Perkembangan bioteknologi modern
ini
tidak bisa lepas terhadap ilmu yang lain
misalnya
ilmu biokimia,
genetika, biologi
molekuler,
fisika, mikrobiologi, dan biologi sel. Misalnya, penemuan
bayi tabung yang saat ini sudah berkembang dan
berhasil dengan baik. Proses dalam pembentukan bayi tabung ini memerlukan
alat yang canggih
dan
sulit untuk dilakukan.
Bioteknologi
Konvensional
Apabila kita
kaji
bersama, sebenarnya
bioteknologi sudah diterapkan sejak dahulu, misalnya adanya minuman
sejenis bir dan anggur. Minuman ini merupakan minuman yang berasal
dari
proses fermentasi (peragian) dari penggunaan jasad hidup seperti bakteri
dan jamur. Penggunaan bakteri dan jamur ini dimanfaatkan dengan kemampuan metabolismenya untuk mensintesis suatu produk tertentu yang
bermanfaat bagi manusia.
Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup
berbagai aspek kehidupan
manusia, yaitu aspek pangan, peternakan,
pertanian, dan kesehatan.
1. Pangan
Berikut ini
contoh dari bioteknologi tradisional di
bidang pangan, antara lain sebagai
berikut.
a. Tempe, bahan dasar dari kedelai, merupakan hasil fermentasi dari
jamur Rhizopus.
b. Tape, bahan dasarnya singkong atau beras ketan, merupakan hasil fermentasi
dari Saccharomyces cereviceae.
c. Kecap, bahan dasarnya kacang kedelai hasil, fermentasi dari jamur
Aspergillus.
2. Kesehatan
Di bidang kesehatan ingatlah kembali pelajaran kelas
X, misalnya:
a. Vaksin merupakan
mikroorganisme yang
toksinnya
dimatikan
dan dapat bermanfaat
untuk meningkatkan imunitas.
b. Antibiotik,
merupakan hasil isolasi dari bakteri dan jamur yang dapat
dimanfaatkan untuk pengobatan.
3. Peternakan
Pada bidang peternakan misalnya:
a. Hasil mutasi
alam yang menghasilkan domba
ankon, yaitu
domba yang berkaki
pendek dan bengkok;
b. Sapi Jersey yang dapat menghasilkan susu dan kandungan krim yang lebih
bagus.
4. Pertanian
Beberapa contoh bioteknologi
tradisional di
bidang pertanian adalah:
a. Hidroponik,
tentu Anda
sudah mengetahui
hidroponik
merupakan
cara
bercocok tanam
tanpa menggunakan tanah, tetapi
dengan media
air sebagai pengganti
tanah
untuk pertumbuhan
tanaman,
b. Tanaman jenis mustard alami yang diteliti yang dapat menghasilkan tanaman, kubis, kembang
kol, dan
lain sebagainya.
c. Pertanian
organic memamfaatkan bakteri, jamur dan bahan organiksebagai penyubur, dengan Teknik
fermentasi dan decomposer seperti MOL, POC, Bokasi.
Penggunaan mikroorganisme dilakukan secara
langsung
dan sederhana. Dengan cara tersebut kemungkinan akan dihasilkan zat-zat atau senyawa penting
bagi
manusia
Quiziz : https://quizizz.com/admin/quiz/5ddb6e84505270001d640153
TAUTAN Unduhan Simulasi UNBK
SIMULASI APLIKASI UNBK
Link Download Simulasi / latihan UNBK SMA offline di komputer anda sendiri:
Pilih Link berikut
SMA IPA : Biologi Kimia Fisika Matematika
SMA IPS : GEOGRAFI SOSIOLOGI EKONOMI Download Semua filenya
Bagi teman guru, tips agar kita bisa motivasi siswa belajar dengan gadget nya. Copy Link Berikut
Quiziz : https://quizizz.com/admin/quiz/5ddb6e84505270001d640153
dan cotohnya :https://quizizz.com/quiz/5ddb6e84505270001d640153/edit?source=admin&fbclid=IwAR1_sVZFKlRlcE_ZYhheW-G8QXNSaXiyeWX5e3ft1CyxCOHu1K9-fycfSUo
Berikut ini disajikan contoh
pemamfaatan mikroba dan bioteknologi sederhana di bidang pertanian,
Mikroba baik Penyubur Tanah (Biofertilizer)
1.
Mikroba sebagai fertilizer Organik (Penyubur)
Petani pertanian organik
berupaya menghindari pemakaian pupuk kimia. Untuk memenuhi kebutuhan hara
tanaman, petani organik mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi
tanaman. Sayangnya kandungan hara kompos rendah. Kompos matang kandungan
haranya kurang lebih 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dengan kata lain 100 kg
kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya,
untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200 kg Urea/ha, 75 kg SP 36/ha, dan
37.5 kg KCl/ha, membutuhkan sebanyak 22 ton kompos/ha. Jumlah kompos yang
demikian besar ini memerlukan banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya
biaya produksi.
Mengatasi Pemenuhan Unsur Hara N P K
dengan bantuan Mikroba
Mikroba-mikroba tanah banyak yang
berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga
unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K)
seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba.
·
Nitrogen
|
||
(Gbr. Azotobacter sp.)
|
Hara N tersedia melimpah di udara.
Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung
dimanfaatkan tanaman. N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya
menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada
pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain Rhizobium yang
hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminose). Mikroba
penambat N non-simbiotik misalnya Azospirillum dan Azotobacter.
Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk
tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non simbiotik
dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Pada mikroba fiksasi nitrogen merupakan
bakteri yang hidup pada bintil-bintil akar tanaman kacang-kacangan ini hidup
bersimbiosis, dan bintil akar tumbuh karena rangsangan dari zat tumbuh yang
dihasilkan oleh bakteri tersebut dan juga dapat menyuburkan tanah. Selain itu
ada pula beberapa jenis bakteri yang mampu memfiksasi N2 (nitrogen
bebas dari udara) di atmosfer ke dalam tanah, yang kemudian N2 ini
akan dimanfaatkan oleh tumbuhan dalam pembentukan protein. Bakteri tersebut
antara lain, Azotobacter vinelandii, Clostridium pasteurianum dan Rhodospirillum rubrum.
Mikroba bakteri fiksasi nitrogen non simbiotik diperkirakan dapat
mengikat 5 – 20 gram nitrogen dari 1.000 gram bahan organik yang
dirombak.
·
Phosfor
Mikroba tanah lain yang berperan di
dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P). Tanah
pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P
ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman karena terikat pada mineral liat tanah.
Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari
mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu
melarutkan P, antara lain Aspergillus, Penicillium, Pseudomonas, dan Bacillus
Megatherium. Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan
unsur P adalah Mikoriza yang bersimbiosis pada akar tanaman. Setidaknya ada dua
jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu ektomikoriza dan
endomikoriza. Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan
hara P oleh tanaman. Selain itu, tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih
tahan terhadap kekeringan. Contoh mikoriza yang sering dimanfaatkan adalah
Glomus dan Gigaspora.
·
Kalium
Mikroba tanah lain yang berperan di
dalam penyediaan unsur hara adalah pelarut kalium (K). Mikroba yang
berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam
melarutkan K.
·
Hormon Pertumbuhan (ZPT)
Beberapa mikroba tanah mampu
menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon
yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan
tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan
hormon tanaman antara lain bakteri Pseudomonas dan Azotobacter; dan
dilaporkan juga fungi Trichoderma.
Mikroba-mikroba bermanfaat tersebut
diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, biofertilizer setidaknya dapat
menyuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman.
2. Mikroba Pengompos Limbah Organik
2. Mikroba Pengompos Limbah Organik
Teknik pengomposan merupakan salah satu
cara pengolahan limbah yang memanfaatkan proses biokonversi atau transformasi
mikrobial. Proses biokonversi limbah dengan cara pengomposan menghasilkan pupuk
organik yang merupakan hasil degradasi bahan organik. Perubahan
biologis itu sendiri adalah proses-proses yang dilakukan oleh
mikroorganisme untuk merubah suatu senyawa atau bahan menjadi produk yang
mempunyai struktur kimiawi yang sederhana. Salah satu indikator yang dapat
digunakan untuk mengetahui apakah bahan organik limbah sudah terdegradasi
dengan baik adalah perubahan bahan organik limbah menjadi unsur hara, terutama
unsur hara makro, seperti N total, P2O5 dan K2O.
Hampir semua limbah organik dapat
dijadikan kompos, mulai dari sampah dapur, sampah pekarangan, sisa
pertanian/kebun, rumput atau semak di ladang, kulit buah berbagai jenis tanaman
dan limbah pasar organik, serta terutama kotoran hewan ternak seperti kerbau.
Kotoran ini dimanfaatkan sebagai pupuk
organik yang baik untuk tanaman. Pembuatan pupuk organik tidak terlepas dari
proses pengomposan yang diakibatkan oleh mikroba yang berperan sebagai pengurai
atau dekomposer berbagai limbah organik yang dijadikan bahan pembuat
kompos. Penggunaan mikroba sebagai aktiVator untuk memperoleh kompos dengan
kualitas yang baik tergantung kepada bahan bahan yang digunakan, cara
pembuatannya, tempat pembuatannya serta lama pengomposan.
Salah satu aktivator atau dekomposer
yang sering digunakan adalah EM4. Aktivator EM4 berisi
beberapa mikroba yang berperan dalam penguraian atau dekomposisi limbah organik
hingga dapat menjadi kompos. Mikroba tersebut lignolitik, selulolitik,
proteolitik, lipolitik, aminolitik dan mikroba fiksasi nitrogen
non-simbiotik.
Mikroba – mikroba tersebut mempunyai
peran – peran tersendiri hingga mampu memperbaiki dan mempercepat proses pengomposan
yang kita lakukan. Mikroba tersebut adalah sebagai berikut:
Mikroba lignolitik berperan
dalam menguraikan ikatan lignoselulose menjadi selulose dan lignin.
Lignin ini kemudian diuraikan lagi oleh enzim lignase menjadi
derivate lignin yang lebih sederhana sehingga mampu mengikat
NH4 membentuk agregat.
Mikroba selulotik akan
mengeluarkan enzim selulose yang dapat menghidrolisis selulosa
menjadi hemi-selulosa lalu dihidrolisis lagi menjadi D-glukosa dan
akhirnya difermentasikan sehingga menghasilkan asam laktat, etanol, CO2
dan ammonia.
Bakteri proteolitik adalah bakteri yang memproduksi enzim protease ekstraseluler,
yaitu enzim pemecah protein yang diproduksi
di dalam sel kemudian dilepaskan keluar dari sel.
Semua bakteri mempunyai enzim protease di dalam sel, tetapi tidak semua
mempunyai enzim protease ekstraseluler.
Bakteri proteolitik dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok:
1. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, tidak membentuk spora,
misalnya Pseudomonasdan proteus.
2. Bakteri aerobik atau anaerobik fakultatif, ber-spora,
misalnya Bacillus.
3. Bakteri anaerobik pembentuk spora, misalnya sebagian spesies Clostridium.
|
||||
Mikroba proteolitik akan mengeluarkan
enzim protease yang dapat merombak protein
menjadi polipeptida, lalu menjadi peptida sederhana dan akhirnya menjadi asam
amino bebas, CO2 dan air.
Mikroba lipolitik akan
menghasilkan enzim lipase yang berperan dalam perombakan lemak.
Mikroba selulolitik menghasilkan
sellulase mengurai selllulosa pada dinding sel tumbuhan
Mikroba amilolitik akan
menghasilkan enzim amilase yang berperan dalam mengubah karbohidrat
menjadi volatile fatty acids dan keto acids yang
kemudian akan mudah diubah menjadi asam amino.
·
CARA PERBANYAKAN Bakteri dan Mikroba
Penting mengetahui sifatnya apakah bisa tumbuh dalam kondisi
aerob atau anaerob atau bahkan dalam kedua-duanya. Jika bakteri/mikroba bisa
aerob dan anaerob maka jenis ini mudah dibiakkan.
Media yang biasa lazim digunakan
untuk pembiakan mikroba adalah EKG (Ekstrak Kentang Gula),Ekstrak Kedelai,atau
ekstrak keong mas. Cara pembuatan media dikupas pada tulisan lain.
Cara perbanyakannya
adalah sbb:
Bahan:
1.Kentang 1,5
kg
2. Gula merah/ gula
pasir 750 gram
3. agar-agar 20
gram ; belacan higienis 50 gram
4. Air 5 -15 liter
5. Isolat mikroba
baik (jamur Trichoderma/ bakteri Nitrat, Lactobacillus) yang mau dibiakkan 1
tabung / 1 ampul.
6. Galon Aqua/
Jerigen
7. Aerator aquarium,
Selang akuarium, Kapas penyaring udara, larutan PK (Kalim permanganate 0,05 %
(sterilisasi udara masuk), dan air sabun dalam botol
Cara pembuatan:
- 1.Kentang dikupas
potong dadu, direbus bersama gula dan air hingga mendidih. Campurkan 2 bunkus
agar-agar dan aduk, sambal didinginkan,
- 2.Masukkan dalam
galon sterilisasi selama 2 jam (dikukus) dalam dandang.
- 3.Setelah dingin
masukkan isolat / indukan mikroba dan difermentasi secara aerob dengan bantuan
aerator.
- 4. Tutup wadah,
sambungkan dengan selang aerator, yang sudah melalui saringan kapas dan cairan
anti hama (PK)
- 5. Selang keluaran
gas dengan salah satu ujung di ruang udara dalam wadah dan ujung lain masukkan
dalam botol berisi air atau larutan detergen, (lihat foto)
SeSetelah 10-14 hari larutan siap
digunakan.
Dosis Aplikasi:
Diencerkan
dengan dosis 5 -10 cc per liter air. Aplikasi pada pagi atau sore hari dan alat
semprot harus bersih dari pestisida.
Mikroorganisme Pengubah
dan
Penghasil Makanan dan Minuman
Proses fermentasi dari suatu organisme dapat mengubah suatu makanan
dan minuman. Ingatlah kembali pelajaran Metabolisme, proses fermentasi
merupakan perubahan enzimatik secara anaerob dari suatu
senyawa organik dan
menjadi produk organik yang lebih sederhana.
Mengapa mikroorganisme dijadikan
sebagai sumber makanan?
Hal tersebut disebabkan mikroorganisme
dapat tumbuh menjadi dua kali lipat dan juga massa mikroba minimal
mengandung 40% protein
dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang
tinggi.
Beberapa jenis mikroorganisme dalam produk makanan
dan minuman adalah sebagai
berikut.
1. Pembuatan Tape
Tape merupakan makanan
hasil fermentasi yang mengandung alkohol.
Makanan ini dibuat dari beras
ketan
ataupun singkong dengan jamur
Endomycopsis fibuligera, Rhizopus oryzae, ataupun Saccharomyces cereviceae
sebagai ragi. Ragi tersebut tersusun oleh tepung beras, air
tebu, bawang merah dan putih, kayu manis. Sebelum membuat
tape perlu
diperhatikan untuk menghasilkan kualitas
yang bagus, warnanya menarik,
rasanya manis dan strukturnya lembut dengan menggunakan cara antara lain:
a. Bahan dasar singkong atau beras ketan memiliki kualitas baik;
b. Memperhitungkan macam
dan
banyak ragi yang
digunakan;
c. Memilih
cara
pemasakan
bahan dasar (ditanak atau
direbus);
d. Memilih
cara
menyimpan tape (dengan plastik atau
daun);
e. Memperhatikan keadaan lingkungan pada
saat
menyimpannya.
Adakalanya pembuatan
tape ketan dilanjutkan
yang akhirnya akan menghasilan
brem, baik untuk diminum atau untuk
kue.
2. Pembutan
Tempe
Tempe adalah
makanan
yang populer
di
negara
kita.
Meskipun
merupakan makanan
yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau
mengandung
sumber protein
nabati yang cukup tinggi. Tempe terbuat
dari
kedelai dengan
bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur
ini akan
mengubah protein
kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang
mudah dicerna karena
adanya perubahan-perubahan kimia
pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi
kedelai menjadi tempe, akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit
perut
seperti diare.
3. Pembuatan Oncom
Pernahkan Anda
makan oncom?
Oncom
merupakan makanan yang dikenal di
kawasan Jawa Barat. Oncom terbuat dari ampas tahu, yaitu
ampas kedelai
dengan
bantuan jamur Neurospora sitophila. Jamur ini
dapat menghasilkan zat warna merah atau oranye
yang merupakan pewarna alami.
Neurospora dapat mengeluarkan
enzim amilase, lipase protease yang aktif selama proses fermentasi. Selain
itu, juga dapat menguraikan
bahan-bahan dinding sel ampas kacang kedelai, singkong, atau kelapa. Fermentasi ini juga
menyebabkan
terbentuknya
sedikit
alkohol
dan berbagai ester yang
beraroma sedap.
4. Pembuatan Kecap
Kecap terbuat dari kacang kedelai berwarna hitam. Untuk
mempercepat fermentasi biasanya dicampurkan sumber karbohidrat atau energi yang berbentuk tepung beras atau nasi, sedangkan warna larutan kecap yang terjadi, tergantung
pada waktu.
Perendaman kedelai dilakukan dalam larutan garam, maka pembuatan
kecap
dinamakan fermentasi garam. Fermentasi pada proses pembuatan
kecap dengan menggunakan jasmur Aspergillus
wentii dan Rhizopus sp. Coba Anda perhatikan beberapa kecap di pasaran, ada yang kental, ada pula yang
encer.
Kecap yang
kental karena banyak ditambahkan gula
merah,
gula aren, atau
gula kelapa,
sedangkan kecap yang encer
dikarenakan mengandung lebih banyak garam. Ada juga kecap ikan, kecap udang, dan sebagainya. Itu bisa dilakukan
karena selama proses pembuatan ada penambahan
sari ikan ataupun
sari
udang
ke
dalamnya.
5. Pembuatan Roti
Jika Anda makan roti atau donat, pernahkah
Anda berpikir bila
pembuatan
roti atau donat itu
sebenarnya juga
melalui proses fermentasi? Proses fermentasi ini dibantu dengan bantuan yeast atau khamir yaitu
sejenis jamur. Jika Anda mempunyai kesempatan
memperhatikan pembuatan
roti atau
donat, maka adonan
tepung akan mengembang. Mengapa bisa mengembang?
Yeast yang
ditambahkan pada
adonan tepung akan
menjadikan proses fermentasi,
yaitu akan menghasilkan gas karbon dioksida dan
alkohol. Gas karbon dioksida tersebut
dapat
berguna untuk
mengembangkan roti,
sedangkan alkohol dibiarkan menguap. Selanjutnya,
akan terlihat jika adonan tersebut dioven akan
tampak lebih mengembang dan ukurannya membesar, hal
ini
dikarenakan gas akan mengembang jika temperatur tinggi. Hasilnya seperti yang Anda lihat roti akan
berwarna
kekuningan dan lembut, tetapi jika tidak beruntung roti akan keras dan padat
(bantat), coba Anda pikirkan!
6. Pembuatan Yogurth
Yoghurt merupakan
minuman yang terbuat dari air susu. Apabila dibandingkan dengan susu biasa, yoghurt dapat
memberikan efek pengobatan terhadap
lambung dan usus yang terluka. Selain
itu, yoghurt dapat menurunkan
kadar kolesterol
dalam darah sehingga mencegah penyumbatan
di pembuluh darah.
Dalam proses pembuatannya, air susu dipanaskan terlebih dahulu agar tidak terkontaminasi bakteri
yang lain. Setelah dingin, ke dalam air susu dimasukkan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan
Streptococcus termophillus. Susu dibiarkan selama 4-6 jam pada suhu 38oC – 44oC atau
selama 12 jam pada suhu 32oC. Pada masa inkubasi akan dihasilkan asam
laktat, asam inilah yang membuat
yoghurt berasa asam, dapat
juga ditambahkan dengan buah, kacang, atau rasa
lain yang diinginkan.
Beberapa jenis
makanan hasil fermentasi.
Baca Juga
LINK BAHAN Tugas Proyek Bioteknologi
https://sitorus-marubat.blogspot.com/2020/01/panduan-tugas-proyek-penerapan.htmlhttps://sitorus-marubat.blogspot.com/p/hasil-gambar-untuk-poc-dalam-drum.htmlhttps://sitorus-marubat.blogspot.com/p/mikroba-sebagai-fertilizerorganik.htmlhttps://sitorus-marubat.blogspot.com/2020/01/panduan-tugas-proyek-penerapan.html
FORM PANDUAN SISWA
FORM PROPOSAL DAN LAPORAN
WORKSHEET / Proposal Proyek
Kelompok : __________Kelas :______
Topik atau Judul Proyek /penelitian:
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
Anggota
kelompok:
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
Peran
masing-masing anggota:
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
Apa yang ingin
kami ketahui? (Rumusan
Masalah)
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
Apa yang akan
kami lakukan? (Metode, Sumber data/Informasi)
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
Sumber Bacaan
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________________________
FORMAT ARTIKEL
(SEBAGAI
PATRON CONTOH LAPORAN BIOTEKNOLOGI KELAS XII IPA)
JUDUL: 10-15 KATA, BESAR SEMUA,
CENTER, TIMES NEW ROMAN 12
Nama Authors: Besar Kecil, bold, center CAMBRIA MATH 10, Nama Belakang Jangan di Singkat
Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya
ABSTRACT
Abstrak memuat intisari artikel, berisi pendahuluan (tujuan), metode, hasil dan ringkasan
diskusi (kesimpulan). Boleh ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Abstrak tidak boleh
lebih dari 250 kata. Absbrak dan kata kunci itulis dengan CAMBRIA
MATH 11, spasi (jarak antarbaris)
tunggal, italic. --------------------------------------------------------------------------------------------------- ----------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- ---
----------------------------------------------------------------------------------------------
Key
words : bila
bahasa Indonesia disebut kata kunci, berisi 3-5 kata atau frase penting terkait isi artikel
PENDAHULUAN (Cambria 12, BOLD,
RATA TEPI KIRI)
Berisi
uraian tentang apa penelitian Anda dan mengapa
proyek/penelitian itu dilakukan.
Uraian ini didukung dengan kajian pustaka yang berupa data-data dari sumber lain, penelitian sejenis, atau pengalaman
praktik orang lain sebelumnya.------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ditulis sepanjang 3-4 paragraf. Cambria
12, jarak antar baris 1,5 ----------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------.
Di akhir paragraf terakhir dalam pendahuluan, dapat dituliskan
tujuan penelitian baik secara ekspllisit maupun implisit----------------------------------------------------------------
METODE PENELITIAN /PROYEK (CAMBRIA MATH 12, BOLD,
RATA
TEPI)
Paragraf pertama berisi uraian tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian. ---
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
------------------------
Paragraf kedua berisi alat penelitian, sasaran dan objek penelitian--------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
-------------------------------------------------
Paragraf ketiga
berisi prosedur/cara kerja
penelitian
---------------
Ditulis
dengan
CAMBRIA
MATH 12, jarak antar baris 1,5 -----------------------------------------------------------------------------
------------------------------------------------------------------
HASIL KEGIATAN PROYEK (CAMBRIA MATH 12, BOLD, RATA
TEPI)
Berisi
paparan temuan penelitian. data yang
sudah diolah dapat disusun dalam bentuk
tabel atau gambar. Berikan uraian tentang tren yang
paling menyolok dari tabel dan gambar
tersebut, bukan menarasikan semua isi tabel. Tabel merupakan tabel terbuka, yaitu tanpa
garis vertikal. Judul Tabel diletakkan di atas, sedangkan Judul Gambar diletakkan di bawah.
Gambar dan tabel
diberi nomor urut,
misalnya 1, 2,
3 dst.
Tabel
1. Emisi yang dihasilkan dan dampak yang ditimbulkan (Diketik dengan CAMBRIA MATH 11, jarak
antarbaris 1)
No.
Bahan
Emisi Rumus Kimia Dampak
1. Clorin HCLO3 jan asam, udara
bau
2.
(Isi tabel CAMBRIA MATH 11,
jarak antarbaris
1)
PEMBAHASAN (CAMBRIA
MATH 12, BOLD, RATA TEPI)
Berisi analisis data. Uraikan temuan Anda untuk menjawab rumusan masalah
penelitian. Paparkan analisis Anda
dengan mengaitkannya dengan literatur, hasil penelitian sebelumnya atau
penelitian
sejenis.
Ditulis dengan CAMBRIA MATH12, jarak antar baris 1,5 ------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN (CAMBRIA
MATH 12, BOLD, RATA TEPI)
Rumuskan
simpulan berdasarkan hasil penelitian Anda. Simpulan harus
sesuai dengan
tujuan
penelitian dan
rumusan masalah. Ditulis dengan CAMBRIA MATH12, jarak
antar
baris 1,5
KEPUSTAKAAN
DAN SUMBER REFERENSI
Tuliskan semua sumber yang Anda gunakan/acu secara langsung
dalam penulisan artikel ini. Ditulis dengan CAMBRIA
MATH12, jarak antar baris 1. Cara penulisan dapat melihat contoh
berikut :
Alpen, 2011. Data Angin Untuk Perikanan
Dibutuhkan. Diakses pada tanggal 5 Pebruary
2020 dari http://www.alpensteel.com/article/55-114-artikel-non-energi/186--data- angin-untuk-perikanan-dibutuhkan.html
Laily, Nur.
2006.
Identifikasi Jenis-jenis Ikan
Teleosteli
yang Tertangkap
Nelayan
di
Wilayah
Perairan Pesisir Kota Semarang. Laporan Penelitian. Semarang
Medanbisnisdayli.com 2019. Kompos Organik Jadi Alternatif Petani Tobasa.
diakses 25 Desember 2019 dari http://www.medanbisnisdaily.com/news/read/2018/03/19/341153/kompos_organik_jadi_alternatif_petani_tobasa/
Sitorus, M. 2019 Mikroba Baik Penyubur Tanah (Biofertilizer).
Diakses pada tanggal 22
Januari 2020 dari https://sitorus-marubat.blogspot.com/p/mikroba-sebagai-fertilizerorganik.html
NOTES!
FORMAT LAPORAN = ARTIKEL
FORMAT: A4, batas kiri dan
atas: 2,5 cm; batas kanan
dan bawah: 2 cm. JUMLAH HALAMAN: ±10 halaman, Cover ditutup pastik transparan
Deskripsi
setiap jenis dilampirkan; disertai
dengan
foto, klasifikasi, dan Deskripsi (ditulis
dengan CAMBRIA MATH 10, jarak baris
1/tunggal)
ARTIKEL 1 eks asli DIKUMPULKAN SEBELUM
PRESENTASI
Langganan:
Postingan (Atom)